Halaman

Rabu, 19 September 2012

BUDIDAYA TANAMAN NILAM

TANAMAN NILAM

(pogostemon Cablin Benth)

Nilam merupakan tanaman penghasil atsiri yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Indonesia termasuk negara yang mensuplai minyak nilam dunia.Dalam upaya pengembangan tanaman nilam dan menjamin kepaastian hasil, dihadapi beberapa kendala diantaranya adalah penggunaan bahan tanaman yang tidak sesuai, budidaya yang kurang sempurna, serangan hama/penyakit dan penanganan pasca panen. Untuk mendukung usaha pengembangan tanaman nila sehingga Indonesia tetap merupakan pemasok minyak nilam dipasaran dunia.

Pendahuluan

Nilam penghasil minyak atsiri yang paling penting diantara atsiri lainya, baik ditinjau perananya dalam menyumbangkan devisa maupun dari sifatnya yang khas yaitu merupakan salah satu minyak atsiri utama (disamping akar wangi) yang kebal dari kompetisi terhadap produk sintesis karena sampaisaat ini belum ditemukan produk substitusinya. Kegunaan minyak nilam adalah untuk bahan kosmetik, parfum, antiseptik, insektisida dan obat.

Tanaman nilam yang umum dibudidayakan diIndonesia yaitu nilam aceh (pogostemon cablint benth) dan nilam jawa (pogostemon heyneanus benth). Diantara kedua spesies tersebut, nilam aceh  lebih banyak ditanam oleh petani kerena kadar dan kwalitas minyak lebih tinggi. Seluruh bagian tanaman nilam mengandung minyak atsiri, namun kandungan terbesar pada daunya.

Nilam aceh umumnya ditanam didataran rendah (<500 mdpl). Dari hasil pengujian diberbagai lokasi, nilam yang ditanam didataran tinggi, kadar minyaknya lebih rendah (,2%) dibandingkan yang ditanam didataran rendah (>2,5%)  kecuali klon yang berasal dari datatraan tinggi.
Kendala- kenadala dalam usaha pengembangan nilam antara lain budidaya yang belum sempurna serangan hama dan penyakit tanaman dan bahan tanaman yang kurang sesuai.Faktor lain adalah kekeringan yang menyebabkan gagal panen. Kekeringan selain kemarau panjang juga disebabkan fenomena alam yang dikenal dengan elnino.


1. Pemilihan Bahan Tanam

Diantara dua jenis nilam aceh dan nilam jawa, sebaiknya dipilih nilam aceh untuk dikembangkan,  karena kadar minyak dan kwalitasnya lebih tinggi. Kadar minyak nilam aceh > 2,5%. Nilam aceh secara kasat mata dapat dikenali dan dibedakan dengan nilam jawa dilihat dari beberapa karakter.
  • Nilam Jawa :
Permukaan daun kasar.
Gerigi tepi daun runcing
Ujung daun runcing
Berbunga.
  • NIlam Aceh : 
Permukaan daun halus
Gerigi tepi daun tidak terlalu runcing
Ujung daun tidak terlalu runcing 
Tidak berbunga.


2. Budidaya


1.Persiapan Bahan Tanam
  • Perbanyak bahan tanam / penyetekan
Perbanyak bahan tanam nilam secara vegetativ dengan menggunakan stek.Setek yang baik adalh setek pucuk mengandung  4-5 buku. Untuk mengurangi pengisapan, daun tua dipotong sebagian, sisaka 1 pasang daun muda /pucuk. Setek yang telah disiapkan direndam dalam air sebelum semai dipolybag. Untuk penanaman langsung dilapangan, setek diambil dari cabang yang sudah tua , dipotong sepanjang 30 cm. Kebutuhan tanaman untuk satu hektar 20.000 tanaman.Untuk penyulaman, sebaiknya persiapan bahan tanam dilebihkan.


  • Persiapan media semai .
Media semai terdiri dari campuran tanah , pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 2;1. Tanah dan pupuk kandang diaduk merata, setelah diaduk rata, media dimasukan kedalam polybag yang berukuran 10x15 cm.


  • Pembuatan sungkup.
Untuk mempertahankan kelebaban, agar setek tidak layu setelah ditanam. Tanaman perlu diberi sungkup dari plastik. Kerangka sungkup dibuat dari bambu, jumlah dan ukuran sungkup disesuaikan dengan kebutuhan.


  • Persiapan tempat persemaian/ rumah atap
Tanaman disemai kurang lebih 1,5 bulan sebelum dipindahkan kelapangan. Selama persemaian tanaman perlu dinaungi. Naungan dapat dibuat dari bambu / kayu dengan atap dari daun kelapa,rumbia dsb.


  • Penyemaian
Penyemaian dilakukan dengan cara membenamkan satu buku kedalam media semai tanah dengan terlebih dahulu membuang daun pada buku yang akan dibenamkan. Kemudian tanah disekeliling di padatkan.


  • Pemeliharaan dipersemaian.
Untuk menjaga kelembaban, setek yang baru disemai perlu disiram. Penyiraman dilakukan stelah penyemaian, kemudian disungkup dengan sungkup plastik.Penyiraman selanjutnya setelah 2-3 hari kemudian. Selama didalam sungkup, penyraman tidak perlu dilakukan setiap hari. Sungkup dibuka setelah tanaman berumur 2 minggu. Pemberian pupuk melalui daun dilakukan satu kali seminggu.

2. Persiapan Lahan dan Lubang Tanam.
  • Pengolahan tanah dan pembuatan lubang tanam.
Tanah dicangkul, dibersihkan dari gulma dan alang-alang dsb, kemudian digaru dan diratakan, lubang tanam dibuat dengan ukuran 30x30x30 cm , dengan jarak tanam antar barisan 90 - 100 cm dan jarak tanam dalam barisan 40 - 50 cm. Jarak tanam disesuaikan dengan kondisi lahan. Pada lahan datar, jarak tanam dalam barisan lebih lebar sedangkan pada lahan yang agak miring (15%) jarak tanam dalam barisan lebih sempit dan arah barisan menurut kontur tanah.


  • Pembuatan saluran draenase.
Tanaman nilam tidak menghendaki adanya air yang tergenang, untuk itu perlu dibuat saluran drainase. Saluran drainasi dibuat sekeliling kebun (atau sesuai kebutuhan) dengan ukuran 30 x30 cm /lebar xdalam.

3. Penanaman dan Penyulaman.
Setelah tanaman berumur kurang lebih 1,5 bulan dipersemaian, tanaman dapat dipindahkan kelapangan. Cara menanam yaitu dengan menyobek polybag secara hati-hati dan menanam tanaman dilubang yang telah disiapkan.


  • Pemberian Mulsa.
Tanaman nilam tidak tahan kekeringan, terutama setelah dilaklukan pemangkasan. Kemarau panjang dapat menyebabkan kematian tanaman.Untuk menjaga kelembaban tanah , tanaman diberi mulsa , dapat berupa semak belukar atau alang-alang. Mulsa semak belukar lebih baik dibanding alang-alang karena pelapukan lebih cepat terjadi, sehingga menambah bahan organik.


  • Pengendalian Hama dan Penyakit.
Hama yang menyerang tanaman nila antara lain; belalang, kut daun ,ulat daun. Belalang dan ulat daun dapat menyebabkan tanaman gundul sehingga menurun produksi. Serangan kutu daun dan tungau dapat menyebabkan daun menggulung dan berkeriput/keriting , sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Penanggulangan hama tersebut dapat dengan menggunakan insektisida atau secara ramah lingkungan yaitu dengan pestisida nabati antara lain ekstrak biji nimba (100g/l) . Penyakit yang dapat menyrang tanaman nilam antara lain disebabkan oleh nematoda . Serangan nematode dapat mengurangi berat  bagian atas tanaman sampai 70% . Penanggulangan serangan nematoda secara ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan agen hayati .

  • Pertumbuhan
Agar tanah tetap gembur dan merangsang pertumbuhan akar pada cabang cabang dekat permukaan tanah , perlu dilakukan pembubuhan. Umumnya pembubuhan dilakukan setelah pemangkasan.


  • Panen
Panen dilakukan setelah tanaman berumur 6 bulan, yaitu dengan cara memangkas cabang/ batang dengan ketinggian 30 cm diatas permukaan tanah . Panen berikutnya dilakukan setelah 4-5 bulan setelah panen pertama. Dalam satu tahun dilakukan panen dua kali.

Tidak ada komentar: