Halaman

Sabtu, 16 Februari 2013

PROSES-PROSES PEMBENTUKAN TANAH

PROSES-PROSES PEMBENTUKAN TANAH

     Proses dasar pembentukan tubuh tanah mencakup : (Kategori) :  1 . penambahan bahan (organik dan pelikan ) ke dalam tanah dalam bentuk padatan, cairan dan gas. 2 . pelenyapan bahan organik dan pelikan dari tanah. 3. translokasi bahan dari satu titik ke titik lain dalam tubuh tanah, dan 4 . alih bentuk bahan pelikan dan bahan organikdalam tanah. Tipe proses-proses pembentukan tanah adalah sebagai berikut :

Tipe proses:  ELUVIASI
Kategori    : 3
Batasan     :  Fasa translokasi yang berupa sekuen pergerakan keluar suatu bahan dari suatu titik (umumnya horison)  menuju titik lain pada satu profil tanah. Eluviasi mempunyai dua gatra yaitu mobilisasi dan translokasi.

Tipe proses: ILUVIASI
Kategori    :  3
Batasan     :   Pergerakan bahan masuk kedalam suatu bagian profil tanah, misal pada horison argilik atau spodik iluviasi melibatkan proses translokasi dan interupsinya oleh immobilisasi bahan dalam satu hirison.

Tipe proses:  PELINDIAN/DEPLESI
Kategori    :   2
Batasan     :  Pelenyapan bahan dapat- larut melalui larutan dari seluruh solum. Ini merupakan proses utama , menjadi syarat utama pada beberapa jenis tanah, untuk mentranslokasi koloid. Urutan kemudahan larut bahan penyusunan tanah(disusun berdasr indeks kelarutan nisbi) adalah sebagai berikut: CL-(100)>SO4(57)>Ca(3.0)>Na(2.4)>Mg(1.3)>K(1.25)>SiO2(0.2)>Fe2O3(0.04)>AL2O3(0.02).

Tipe proses:  PENGKAYAAN
Kategori    :   1
Batasan     :   Penambahan bahan ke suatu tubuh tanah total (horison saja) dari pedon sekitarnya. Bahan-bahan yang memasuki tubuh tanah ini (hara tanaman dan karbohidrat) dibawa oleh gerakan lateral air dari daerah sekitarnya.

Tipe proses :  EROSI PERMUKAAN
Kategori     :   2
Batasan      :   Pemindahan lateral lapisan permukaan tanah oleh percikan air hujan, air limpasan, angin, solifluksi, rayapan dan proses pemindahan massa lainya.

Tipe proses :   KOMULISASI/ PELONGGOKAN
Kategori     :   1
Batasan      :   Pelonggokan bahan pelikan pada permukaan tanah oleh air atau udara. Ini lebih berwatak proses geogenik. Pengaruh proses ini sangat penting untuk daerah cekungan yang menerima bahan tererosi dari daerah sekitarnya.

Tipe proses :  DEKALSIFIKASI
Kategori     :   3
Batasan      :   Eluviasi karbonat-karbonat di dalam suatu tubuh tanah. Proses ini dapat mendorong pemindahan- tuntas karbonat-karbonat dari seluruh profil, seperti banyak ditemui di daerah beriklim basah sekali, atau diikuti oleh kalsifikasi seperti ditemui di daerah beriklim kering. Reaksi umum yang terlibat dalam pemindahan karbonat adalah: Ca CO3+H2O<===>CA(HCO3)2.  Dekalsifikasi akan terjadi jika terdapat H2O dan CO2. Jika H2O atau CO2 keluar dari sistem maka terjadi kalsifikasi.

Tipe proses : KALSIFIKASI
Kategori     :  3
Batasan      :  Proses-proses pelonggokan kalsium karbonat pada horison Cca atau horison lain.

Tipe proses :  SALINISASI
Kategori     :   3
Batasan      :   Pelonggokan garam dapat laut karena proses pengkayaannya lebih cepat dibandingkan pelindihanya.Salinisasi terjadi didaerah cekungan dengan iklim sub-humida, semi kering dan kering serta daerah pantai beriklim basah. Pelonggokan garam semakin tinggi jika tanah banyak mengandung lempung dan perembihan rendah sehingga mengurangi pelindihan. Garam yang banyak dilonggokan adalah sulfat dan klorida , sedangkan nitrat dan borat sangat sedikit. Kelarutan(gr/100 cc air murni) senyawa utama pada OoC adalah : K2CO3(112)>CaCL2(59.5)>MgCL2(54.3)>NaCL(35.7)>KCL(27.6)>MgSO4(26)>Ca(HCO3)(16.2)>FeSO4(15.7)>K2SO4(12)>Na2SO4(4.8)>CaSO4(0.2)>MgCO3(0.01)>CaCO3(0.0010>FeS(0.006

Tipe proses :  DESALINISASI
Kategori     :   3
Batasan      :  Pemindahan melalui pelindihan garam dapat larut dari horison atau frofil tanah total yang banyak mengandung garam sampai aras menghambat pertumbuhan tanaman.

Tipe proses :  ALKANISASI/ SOLONISASI
Kategori     :   3
Batasan      :   Pelonggokan ion sodium pada loka pertukaran lempung. Seluruh kation dalam larutan terikat dalam reaksi dapat balik dengan loka pertukaran pada jarah lempung dan bahan organik. Reaksi ini dapat ditulis sebagai berikut:  CaMg2NaX<====>Ca++  + Mg++  + 2Na+  +  X-6 + 3CO3- <===> Na2CO3 +MgCO3 + CaCO3 dengan X loka pertukaran pada lempung atau bahan organik. Berdasarkan persamaan diatas dan berdasarkan  data bahwa larutan Na2 CO3 seratus kali lebih tinggi dibandingkan Ca dan Mg karbonat, menyebabkan kation Ca dan Mg akan terendapkan lebih dahulu. Ini menjadikan peluang bereaksinya ion Na dengan loka pertukaran lebih tinggi dibanding Ca dan Mg.

Tipe proses : DEALKALISASI/SOLODISASI
Kategori     :  3
Batasan      :  Pelenyapan ion Na dari loka pertukaran. Proses ini juga melibatkan dispersi lempung. Dispersi ini terjadi jika ion Na terhidrasi. Dispersi berlebihan dapat dikendalikan jika pada sistem itu ditambahkan ion Ca dan /Mg yang akan menggantikan kedudukan Na pada komples pertukaran.

Tipe proses : LESSIVAGE
Kategori     :  3
Batasan      :  Pelindian dalam suspensi jarah lempung halus dan sedikit lempung kasar dan debu halus melalui retakan atau ruang pori pada suatu tubuh tanah. Terjadinya  proses ini akan trcermin pada : a) deplesi lempung pada horison A, b) pengkayaan lempung pada horison B, dibandingkan dengan lempung pada horison C dan/A, c) nisbah lempung halus/lempung total horison B lebih tinggi dibanding pada horison A  dan d) terbentunya argilan pada horison B dan C . Lempung mobil yang terlibat dalam proses ini berasal dari hasil pelapukan pada horison A atau penambahan melalui angin selama perkembangan tanah.

Tipe prses : PEDOTURBASI
Kategori   :  3
Batasan    :  Proses pencampuran dalam tanah sehingga menghomogenkan solum tanah pada berbagai aras.Pedoturbasi terdiri dari 7 macam yaitu : 1. Pedoturbasi faunal _pencampuran tanah oleh hewan cacing tanah,pengerat, semut, 2. Pedoturbasi flora_ pencapuran oleh tumbuhan. 3. Pedoturbasi congelli _ pencampuran oleh daur pembekuan pencairan tanah. 4. Pedoturbasi argilli _ pencapuran bahan dalam solum oleh gerakan massa yang melindi lempung mengembang. 5. Pedoturbasi aero _ pencampuran akibat gerakan gas dalam tanah selama dan sesudah hujan. 6. Pedoturbasi aqua _ pencampurn oleh gerakan naik turun air dalam solum. 7. Pedotubasi hablur _ percampuran karena pertumbuhan / perkembangan hablur. 8. Pedoturbasi siesmik _ pencampuran  akibat getaran . Pedoturbasi oleh biang biotis dan fisis dapat menghancurkan argilan.

Tipe proses :  PODSOLISASI
Kategori     :   3,4
Batasan      :   Proses translokasi seskioksida dalam suatu profil tanah dan ini dapat disidik dengan menguji kelarutan besi feri dan fero di tempat itu. Besi fero dapat larut terbentuk pada loa eluviasi sedangkan besi feri tidak larut terbentuk pada titik iluviasi.

Tipe proses  :  DESILISIKASI
Kategori      :  3,4
Batasan       :  Proses pelenyapan silika dari tanah. Desilikasi meningkat menurut temperatur dan pelindian, dan ini menyebebkan pelonggokan besi (feritisasi) termobilisasi dalam bentuk oksida ferik di bawah keadaan oksidatif.

Tipe proses : PERURAIAN
Kategori     :  4
Batasan      :  Penghancuran bahan organik dan pelikan

Tipe proses  :  SINTESA
Kategori      :  4
Batasan       :   Penyusunan jarah-jarah baru dari spesies pelikan dan organik

Tipe proses  :  MELANISASI
Kategori      :   1,3
Batasan       :   Perubahan perubahan value warna tanah akibat tercampur bahan organik, seperti ditemui pada horison molik, umbrik dan A1.

Tipe proses  :  LEUSINASI
Kategori      :  3
Batasan       :   Pemucatan horison tanah akibat pelenyapan bahan organik berwarna kelam melalui alih bentuk bahan ini menjadi senyawa berwarna terang atau melalui pemindahan bahan itu dari horison tertentu.

Tipe proses :  PENSERESAHAN
Kategori     :   1
Batasan      :   Pelonggokan serpihan tetumbuhan dan hewan pada permukaan tanah pelikan sampai ketebalan 30 cm dan dikenal sebagai horison 01

Tipe proses : HUMIFIKASI
Kategori     : 4
Batasan      :  Alih bentuk bahan organik mentah menjadi humus. Jika sebagian ketebalan seresah horison 01 itu terhumifikasi maka akan membentuk horison 02.

Tipe proses  :  PALUDISASI
Kategori      :  4
Batasan       :  Pelonggokan massa bahan organik, sangat tebal ( lebih 30 cm) pada loka berpengatusan buruk sehingga selalu bersuasana reduktif. Proses ini lebih berwatak geogenik dari pada pedologik.

Tipe proses  :  PEMATANGAN
Kategori      :   4.
Batasan       :   Perubahan-perubahan kimiawi, bilogis dan fisis setelah terjadinya penetrasi udara pada bahan organik dan pelikan dari tanah-tanah yang sebelumnya tergenang. Tipe-tipe reaksi dan watak yang dihasilkan tergantung kepada watak bahan asal.

Tipe proses  :  MINERALISASI
Kategori      :   4
Batasan       :   Pelepasan senyawa-senyawa pelikan dari bahan organik melalui peruraian.

Tipe proses : BRAUNIFIKASI/RUBIFAKSI/FERUGINASI
Kategori     :  3,4
Batasan      :  Pelepasan besi, terutama dari pelikan primer, menyebabkan massa tanah mencoklat (Braunifikasi) pendispersian jarah oksida besi menjadi massa tanah merah kecoklatan(rubifaksi) dan oksidasi lanjut atau hidrasi  menyebabkan tanah berwarna merah.

Tipe proses : GLEISASI
Kategori     :  3,4
Batasan      :   Pereduksian besi pada keadaan tanah tergantung (anaerobik), menghasilkan matriks tanah berwarna kebiruan sampai kehijauan, dengan atau tanpa bercak coklat kekuningan, coklat dan hitam, konkresi ferik dan manganifero. Tanah yang mengalami bleisasi akan menghasilkan FeS yang jika ada perbaikan pengarusan akan membentuk H2SO4.

Tipe proses  : PENGALIRAN
Kategori      :  4
Batasan       :   Peningkatan volume pori akibat kegiatan tetumbuhan, hewan manusia, pembekuan-pencairan atau proses fisis lain dan melalui pemindahan bahan akibat pelindihan.

Tipe proses  :  PENGERASAN
Kategori      :   4
Batasan       :   Pengurangan volume pori akibat keruntuhan dan pemampatan serta akibat pengisian sejumlah ruang pori oleh bahan halus, karbonat, silikat  atau bahan lain.
  

Rabu, 13 Februari 2013

INDUSTRI PASKA PANEN

INDUSTRI PASKA PANEN

Setelah masa memanen maka banyak pilihan kegiatan yang menguntungkan. Sebagai alternatif untuk usaha teman-teman petani maka mari kita mencoba kegiatan ini.

BROKOLI TEPUNG.

Bahan-bahan :
  • 500 gram brokoli potong menurut kuntum, cuci dengan air garam.
  • tepung roti secukupnya
  • minyak goreng secukupnya.
resep bahan adonan pencelup Brokoli goreng tepung ( aduk rata)
- 10 gram tepung terigu.
- 50 gram tepung beras.
- 1 butir telur.
- 1/3 sd teh merica bubuk.
- garam halus secukupnya
- 100 ml susu cair.

Cara membuat Brokoli goreng tepung:

Panaskan minyak goreng diatas api sedang, celupkan setiap kuntum brokoli kedalam adonan pencelup,
lalu lumuri dengan tepung roti dan goreng hingga kecoklatan. Angkat dan dinginkan.
Siap untuk disajikan atau dikemas untuk dipasarkan.


 KUE LOBAK GORENG

Bahan:
1.125 gram tepung beras.
2. 25 gram tepung maezena.
3. 150 ml air matang.
4. 1/4 sd makan garam.
5. Merica bubuk secukupnya.
6. 25 gram ebi, rendam dlm air,cincang halus.
7. 300 gram lobak putih ,parut halus.
8. 50 ml air.
9. Minyak untuk menumis.
10. 1 siung bawang putih cincang halus.
11. 1/4 sendok makan gula pasir.

Cara membuatnya:
a. Campur tepung beras,tepung maezena, gula pasir, merica bubuk hingga rata, kemudian sisihkan.
b. Didihkan air , msukan lobak, masak hingga matang dan tiriskan.
c. Panaskan minyak, tumis bawang putih hingga harum, masukan ebi,lobak, dan adonan tepung.Aduk rata.
d. Tuang adonan kedalam loyang yang sudah diolesi minyak, tekan tekan.
e. Kukus adonan hingga matang, angkat potong potong sesuai selera.
f. Panaskan minyak, goreng hingga berwarna kecoklatan.
g. Angkat dan sajikan. Atau dijual.


KUE KURMA KESEMEK

Bahan-bahan:
-2 buah kesemek, lumat
-1 sedok teh baking soda
-400 gram tepung terigu
-1 sendok teh kayu bubuk.
-1 sendok teh cengkeh
-1/2 sendok teh garam
-1 butir telur
-200 gram gula pasir
-115 gram mentega
-200 gram kurma9kismiz)
-200 gram kacang walnut atau almond

Cara membuatnya:
1. Panaskan oven hingga 180 derejat celcius.
2. Larutkan baking soda dalam bubur kesemek, sisihkan.
3. Kocokmentega dan gula hingga mengembang, masukan telur dan kesemek.
4. Masukan bahan bahan kering, kacang dan kismis/ kurma.
5. Ambil satu sendok adonan dan tata jajar diatas loyang, panggang selama 15 menit.
 Angkat dan sajikan , atau dikemas untuk dijual.



KERIPIK BAYAM

Bahan-bahan:
-200 gram tepung beras
-3 sendok makan tepung kanji.
-8 butir kemiri haluskan
-3 siung bawang putih- haluskan.
-Garam secukupnya
- 3 sendok makan ebi haluskan.
-air secukupnya.
-20 lembar daum bayam utuh.
- Minyak goreng secukupnya.

Cara membuatnya:
1. Campukan tepung beras, tepung kanji, kemiri, bawang putih, garam , ebi yang dihaluskan.
2. Beri air sedikit demi sedikit sampai cukup encer.
3. celupkan daun bayam kedalam adonan encer.
4. Goreng dengan panas sedang sampai garing.
 Angkat dan tiriskan, siap dikemas atau disajikan.



SIRUP BUAH BELIBING

Bahan baku:
  • 7- 8 on belibing
  • 7ons gula pasir,150 ml air, 28 gram karogen.
  • 0,01 ml natrium benzoat.
  • 0,01 ml Asam sitrat
Peralatan pendukung:
Kompor, Panci masak, Blender, Kemasan botol kaca.

Cara membuatnya:
  1. Buang belibing dicuci bersih kemudian dipotong potong membujur dan dikukus selama 15 menit,dengan tujuan menghilangkan warna coklat akibat getah setelah dipotong-potong. Selanjutnya belimbing didinginkan dan di blender, kemudian disaring untuk memisahkan sari dan ampasnya.
  2. Masak air dan karogen hingga mendidih( suhu api 100 c).Setelah mendidih masukan gula kemudian suhu api dikecilkan hingga 80 C , lalu tambahkan Natrium benzoat dan asam sitrat.
  3. Masukan saribuah belibing( total waktu hingga 20 menit) baru diangkat dan dinginkan.
  1. Sirup belibing sudah dapat digunakan, atau dikemas dalam botol kaca untuk di jual.
    


KRIPIK APEL


Bahan bahan :
 * Buah apel segar secukupnya
*  Minyak goreng.
Cara membuat:
< Apel dikupas dari kulitnya.
< Cuci diair bersih
< Iris apel tipis tipis.
< Rendam irisan tersebut selama 30 menit.
< Setelah warna coklat pada irisan agak pudar maka diangkat.
< Masukan dalam penggorengan selama 1 jam.(baik mnggunakan vacum frying)
< Angkat apel kemudian tiriskan
< Dinginkan pada temperatur normal.
< Keripik apel siap disajikan, atau di kemas untuk dijual.

Bahan apel biasanya menggunakan apel malang, kerena melimpah dan harganya murah.


SARI BUAH JAMBU METE.

Alat-alat:
Baskom, Pisau, Kompor, Saringan, Blender, Botol, dll.
Bahan :
  • 1 kg buah jambumete (25-30 buah)
  • Larutan garam dapur Na Cl 2 % (20 gram garam dalam1 liter air)
  • Gula pasir ( 650-700) gram.atau sari jeruk nipis 4buah.
  • Asam sitrat 3 gram atau saribuah jeruk nipis 4 buah.
Cara pengolahanya:
1 . Buah semu jambu mete dicuci bersih.
2 . Buah dibelah 4 bagian direndam dalam larutan garam 2 % selama 4 jam.
3 . Kemudian dingkat, dicuci dengan air lalu tiriskan.
4 . Kukus duapuluh menit dan biarkan sampai dingin.
5 . Buah di press atau blender.
6 . Cairan ditampung diwadah dan disaringdengan kain saringan atau plastik.
7 . Tambahkan gula pasir 700 gram dan asam sitrat 3 gram.
8 . Panaskan sambil diaduk selama 15-20 menit kemudian disaring.
9 . Masukan kedalam botol lalu ditutup rapat-rapat.
10.Dipasteurisasi ( panaskan 60-70derejat clcius selama 30 menit).

Dinginkan, sirup dalam botol tersebut sudah dapat dikonsumsi atau dipasarkan.
Sisa ampas perasan jambu mete selanjutnya dapat dibuat Abon jambu mete.


ABON JAMBU METE

Alat-alat: Baskom, Blender, Kompor , Wajan, Kemasan plastik 

Bahan-bahan :
< Ampas pengepresan buah jambu mete 1 kilogram.
< Daging ayam/ sapi dicincang/ disuir-suir 350 gram
< Bawang goreng 150 gram
< Gula pasir/ merah secukupnya
< Garam secukupnya
< Bumbu bawang putih , merica secukupnya.
< Santan kental 1 gelas.
< Minyak goreng untuk menumis.

Cara membuatnya:
1 . semua bumbu diblender
2 . Ampas diblender.
3 . Tumis bumbu sampai harum,masukan santan dan aduk sampai mendidih.
4 . Ampas dimasukan diaduk.
5 . Masukan daging dan dimasak sampai kering.
6 . Masukan bawang goreng.
7 . Setelah dingin dikemas dalam plastik.
Abon sudah siap dipasarkan.