PROSES-PROSES PEMBENTUKAN TANAH
Proses dasar pembentukan tubuh tanah mencakup : (Kategori) : 1 . penambahan bahan (organik dan pelikan ) ke dalam tanah dalam bentuk padatan, cairan dan gas. 2 . pelenyapan bahan organik dan pelikan dari tanah. 3. translokasi bahan dari satu titik ke titik lain dalam tubuh tanah, dan 4 . alih bentuk bahan pelikan dan bahan organikdalam tanah. Tipe proses-proses pembentukan tanah adalah sebagai berikut :Tipe proses: ELUVIASI
Kategori : 3
Batasan : Fasa translokasi yang berupa sekuen pergerakan keluar suatu bahan dari suatu titik (umumnya horison) menuju titik lain pada satu profil tanah. Eluviasi mempunyai dua gatra yaitu mobilisasi dan translokasi.
Tipe proses: ILUVIASI
Kategori : 3
Batasan : Pergerakan bahan masuk kedalam suatu bagian profil tanah, misal pada horison argilik atau spodik iluviasi melibatkan proses translokasi dan interupsinya oleh immobilisasi bahan dalam satu hirison.
Tipe proses: PELINDIAN/DEPLESI
Kategori : 2
Batasan : Pelenyapan bahan dapat- larut melalui larutan dari seluruh solum. Ini merupakan proses utama , menjadi syarat utama pada beberapa jenis tanah, untuk mentranslokasi koloid. Urutan kemudahan larut bahan penyusunan tanah(disusun berdasr indeks kelarutan nisbi) adalah sebagai berikut: CL-(100)>SO4(57)>Ca(3.0)>Na(2.4)>Mg(1.3)>K(1.25)>SiO2(0.2)>Fe2O3(0.04)>AL2O3(0.02).
Tipe proses: PENGKAYAAN
Kategori : 1
Batasan : Penambahan bahan ke suatu tubuh tanah total (horison saja) dari pedon sekitarnya. Bahan-bahan yang memasuki tubuh tanah ini (hara tanaman dan karbohidrat) dibawa oleh gerakan lateral air dari daerah sekitarnya.
Tipe proses : EROSI PERMUKAAN
Kategori : 2
Batasan : Pemindahan lateral lapisan permukaan tanah oleh percikan air hujan, air limpasan, angin, solifluksi, rayapan dan proses pemindahan massa lainya.
Tipe proses : KOMULISASI/ PELONGGOKAN
Kategori : 1
Batasan : Pelonggokan bahan pelikan pada permukaan tanah oleh air atau udara. Ini lebih berwatak proses geogenik. Pengaruh proses ini sangat penting untuk daerah cekungan yang menerima bahan tererosi dari daerah sekitarnya.
Tipe proses : DEKALSIFIKASI
Kategori : 3
Batasan : Eluviasi karbonat-karbonat di dalam suatu tubuh tanah. Proses ini dapat mendorong pemindahan- tuntas karbonat-karbonat dari seluruh profil, seperti banyak ditemui di daerah beriklim basah sekali, atau diikuti oleh kalsifikasi seperti ditemui di daerah beriklim kering. Reaksi umum yang terlibat dalam pemindahan karbonat adalah: Ca CO3+H2O<===>CA(HCO3)2. Dekalsifikasi akan terjadi jika terdapat H2O dan CO2. Jika H2O atau CO2 keluar dari sistem maka terjadi kalsifikasi.
Tipe proses : KALSIFIKASI
Kategori : 3
Batasan : Proses-proses pelonggokan kalsium karbonat pada horison Cca atau horison lain.
Tipe proses : SALINISASI
Kategori : 3
Batasan : Pelonggokan garam dapat laut karena proses pengkayaannya lebih cepat dibandingkan pelindihanya.Salinisasi terjadi didaerah cekungan dengan iklim sub-humida, semi kering dan kering serta daerah pantai beriklim basah. Pelonggokan garam semakin tinggi jika tanah banyak mengandung lempung dan perembihan rendah sehingga mengurangi pelindihan. Garam yang banyak dilonggokan adalah sulfat dan klorida , sedangkan nitrat dan borat sangat sedikit. Kelarutan(gr/100 cc air murni) senyawa utama pada OoC adalah : K2CO3(112)>CaCL2(59.5)>MgCL2(54.3)>NaCL(35.7)>KCL(27.6)>MgSO4(26)>Ca(HCO3)(16.2)>FeSO4(15.7)>K2SO4(12)>Na2SO4(4.8)>CaSO4(0.2)>MgCO3(0.01)>CaCO3(0.0010>FeS(0.006
Tipe proses : DESALINISASI
Kategori : 3
Batasan : Pemindahan melalui pelindihan garam dapat larut dari horison atau frofil tanah total yang banyak mengandung garam sampai aras menghambat pertumbuhan tanaman.
Tipe proses : ALKANISASI/ SOLONISASI
Kategori : 3
Batasan : Pelonggokan ion sodium pada loka pertukaran lempung. Seluruh kation dalam larutan terikat dalam reaksi dapat balik dengan loka pertukaran pada jarah lempung dan bahan organik. Reaksi ini dapat ditulis sebagai berikut: CaMg2NaX<====>Ca++ + Mg++ + 2Na+ + X-6 + 3CO3- <===> Na2CO3 +MgCO3 + CaCO3 dengan X loka pertukaran pada lempung atau bahan organik. Berdasarkan persamaan diatas dan berdasarkan data bahwa larutan Na2 CO3 seratus kali lebih tinggi dibandingkan Ca dan Mg karbonat, menyebabkan kation Ca dan Mg akan terendapkan lebih dahulu. Ini menjadikan peluang bereaksinya ion Na dengan loka pertukaran lebih tinggi dibanding Ca dan Mg.
Tipe proses : DEALKALISASI/SOLODISASI
Kategori : 3
Batasan : Pelenyapan ion Na dari loka pertukaran. Proses ini juga melibatkan dispersi lempung. Dispersi ini terjadi jika ion Na terhidrasi. Dispersi berlebihan dapat dikendalikan jika pada sistem itu ditambahkan ion Ca dan /Mg yang akan menggantikan kedudukan Na pada komples pertukaran.
Tipe proses : LESSIVAGE
Kategori : 3
Batasan : Pelindian dalam suspensi jarah lempung halus dan sedikit lempung kasar dan debu halus melalui retakan atau ruang pori pada suatu tubuh tanah. Terjadinya proses ini akan trcermin pada : a) deplesi lempung pada horison A, b) pengkayaan lempung pada horison B, dibandingkan dengan lempung pada horison C dan/A, c) nisbah lempung halus/lempung total horison B lebih tinggi dibanding pada horison A dan d) terbentunya argilan pada horison B dan C . Lempung mobil yang terlibat dalam proses ini berasal dari hasil pelapukan pada horison A atau penambahan melalui angin selama perkembangan tanah.
Tipe prses : PEDOTURBASI
Kategori : 3
Batasan : Proses pencampuran dalam tanah sehingga menghomogenkan solum tanah pada berbagai aras.Pedoturbasi terdiri dari 7 macam yaitu : 1. Pedoturbasi faunal _pencampuran tanah oleh hewan cacing tanah,pengerat, semut, 2. Pedoturbasi flora_ pencapuran oleh tumbuhan. 3. Pedoturbasi congelli _ pencampuran oleh daur pembekuan pencairan tanah. 4. Pedoturbasi argilli _ pencapuran bahan dalam solum oleh gerakan massa yang melindi lempung mengembang. 5. Pedoturbasi aero _ pencampuran akibat gerakan gas dalam tanah selama dan sesudah hujan. 6. Pedoturbasi aqua _ pencampurn oleh gerakan naik turun air dalam solum. 7. Pedotubasi hablur _ percampuran karena pertumbuhan / perkembangan hablur. 8. Pedoturbasi siesmik _ pencampuran akibat getaran . Pedoturbasi oleh biang biotis dan fisis dapat menghancurkan argilan.
Tipe proses : PODSOLISASI
Kategori : 3,4
Batasan : Proses translokasi seskioksida dalam suatu profil tanah dan ini dapat disidik dengan menguji kelarutan besi feri dan fero di tempat itu. Besi fero dapat larut terbentuk pada loa eluviasi sedangkan besi feri tidak larut terbentuk pada titik iluviasi.
Tipe proses : DESILISIKASI
Kategori : 3,4
Batasan : Proses pelenyapan silika dari tanah. Desilikasi meningkat menurut temperatur dan pelindian, dan ini menyebebkan pelonggokan besi (feritisasi) termobilisasi dalam bentuk oksida ferik di bawah keadaan oksidatif.
Tipe proses : PERURAIAN
Kategori : 4
Batasan : Penghancuran bahan organik dan pelikan
Tipe proses : SINTESA
Kategori : 4
Batasan : Penyusunan jarah-jarah baru dari spesies pelikan dan organik
Tipe proses : MELANISASI
Kategori : 1,3
Batasan : Perubahan perubahan value warna tanah akibat tercampur bahan organik, seperti ditemui pada horison molik, umbrik dan A1.
Tipe proses : LEUSINASI
Kategori : 3
Batasan : Pemucatan horison tanah akibat pelenyapan bahan organik berwarna kelam melalui alih bentuk bahan ini menjadi senyawa berwarna terang atau melalui pemindahan bahan itu dari horison tertentu.
Tipe proses : PENSERESAHAN
Kategori : 1
Batasan : Pelonggokan serpihan tetumbuhan dan hewan pada permukaan tanah pelikan sampai ketebalan 30 cm dan dikenal sebagai horison 01
Tipe proses : HUMIFIKASI
Kategori : 4
Batasan : Alih bentuk bahan organik mentah menjadi humus. Jika sebagian ketebalan seresah horison 01 itu terhumifikasi maka akan membentuk horison 02.
Tipe proses : PALUDISASI
Kategori : 4
Batasan : Pelonggokan massa bahan organik, sangat tebal ( lebih 30 cm) pada loka berpengatusan buruk sehingga selalu bersuasana reduktif. Proses ini lebih berwatak geogenik dari pada pedologik.
Tipe proses : PEMATANGAN
Kategori : 4.
Batasan : Perubahan-perubahan kimiawi, bilogis dan fisis setelah terjadinya penetrasi udara pada bahan organik dan pelikan dari tanah-tanah yang sebelumnya tergenang. Tipe-tipe reaksi dan watak yang dihasilkan tergantung kepada watak bahan asal.
Tipe proses : MINERALISASI
Kategori : 4
Batasan : Pelepasan senyawa-senyawa pelikan dari bahan organik melalui peruraian.
Tipe proses : BRAUNIFIKASI/RUBIFAKSI/FERUGINASI
Kategori : 3,4
Batasan : Pelepasan besi, terutama dari pelikan primer, menyebabkan massa tanah mencoklat (Braunifikasi) pendispersian jarah oksida besi menjadi massa tanah merah kecoklatan(rubifaksi) dan oksidasi lanjut atau hidrasi menyebabkan tanah berwarna merah.
Tipe proses : GLEISASI
Kategori : 3,4
Batasan : Pereduksian besi pada keadaan tanah tergantung (anaerobik), menghasilkan matriks tanah berwarna kebiruan sampai kehijauan, dengan atau tanpa bercak coklat kekuningan, coklat dan hitam, konkresi ferik dan manganifero. Tanah yang mengalami bleisasi akan menghasilkan FeS yang jika ada perbaikan pengarusan akan membentuk H2SO4.
Tipe proses : PENGALIRAN
Kategori : 4
Batasan : Peningkatan volume pori akibat kegiatan tetumbuhan, hewan manusia, pembekuan-pencairan atau proses fisis lain dan melalui pemindahan bahan akibat pelindihan.
Tipe proses : PENGERASAN
Kategori : 4
Batasan : Pengurangan volume pori akibat keruntuhan dan pemampatan serta akibat pengisian sejumlah ruang pori oleh bahan halus, karbonat, silikat atau bahan lain.