Halaman

Sabtu, 24 November 2012

TANAMAN KRISAN

Krisan (Criysanthemum morfolium) merupakan tanaman semusim dan tahunan yang termasuk devisi  Spermathopyta, sub devisio Angiospermae, kelas Dycoliledonae, ordo Arteales, famili Asteraceae dan genus Chrysathemum.
Batang tubuh tegak, strukturnya lunak berwarna hijau,daun berselang seling pada cabang,bagian tepinya bercelah atau bergerigi dan mempunyai aroma tertentu.
Perakaran menyebar kesemua arah dengan kedalaman 30-40cm. Bunga keuar dari ujung percabangan, petalnya banyak tersusun menurut lingkaran, membentuk mulai datar dengan dasar bunga melebar. Warna bunga bervariasi diantaranya kuning,putih, merah tiger, merah marun, pink dan oranye.

Mengelompokan jenis krisan berdasarkan warna dan bentuk anatomi daun yaitu sbb:
1. Standar (single),tipe hanya dengan satu tunas bunga,yaitu tunas terminal utama yang dipelihara pada satu b
     batang.Tunas bunga lateral/samping dibuang sehingga dihasilkan satu bunga dengan ukuran besar.Jenis standar terbagi dalam beberapa bentuk diantaranya: a. snowdown dengan warna putih. b. somerock dengan
bunga hijau muda.c. Piji dengan warnah bunga putih kuning.
2.Spray(aster) pada tipe ini selurung bunga lateral/samping dibiarkan berkembang,tetapi bunga prtama yang keluar dari tunas utama dibuang aga lebih banyak tunas lateral yang tumbuh dan juga untuk mendapatkan pertumbuhan bunga yang seragam karena memiliki umur yang hampir sama Jenis Spray ini terbagi dalam beberapa bentuk diantaranya: a.Puma(kancing) dengan warna putih dan kuning.b. Aster merah marun.c.Aster merah tiger.d.Aster rhino.e.Aster ellen.

Syarat Tumbuh
Tanaman krisan memerlukan suhu antara 18-23derajat C. tinggi tempat600-1200m dpl,kelembaban udara 70-90%.Tanah yang dikehendaki adalah tanah bertekstur lembung berpasing,draenasi dan airasi baik,mengandung bahan organik yang tinggi.ph 5,5-6.
Krisan termasuk tanaman hari pendek sehingga untu mempertahankan pertumbuhan vegetativnya diperlukan
penanaman pada hari panjang(lebih dari 14,5 jam) Untuk mengatasi hal tersebut  maka dalam  pembudidayaan krisan diperlukan adnya tambahan sinar pada saat fase vegetatif yaitu dari umur 0-35 HST.Tambahan sinar tersebut diperoleh dari lampu yang dipasang diatas tanaman krisan hingga tanaman berumur 35 hari.


1.Penyiapan Lahan.

Tanaman krisan merupakan tanaman yang sangat peka terhadap sinar matahari langsung, sehingga dalam pembudidayaannya diperlukan naungan berupa rumah plasti/rumah kaca.Model rumah plasti yang dibangun diperusahaan FRI'S FARM yaitu model spanyol dan tagok anjing.(sunda)
Penyiapan lahan untuk tanaman krisan yang dilakukan terbagi atas tiga macam:
(1). Sistem Dadakan.
       Lahan dibersihkan dari rerumputan atau sisa tanaman terdahulu
       Lahan dibuat bedengan dengan ukuran lebar 1m,t 30cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan,
       tanah dicangkul sedalam 30cm atau semata cangkul.
       Setelah bedengan terbentuk kemudian diatas bedengan tersebut ditaburi dengan formula beberapa pupuk dasar kotoran kambing , kotoran ayam,NPK mutiara, untuk menjaga kestabilan ph maka bedengan ditaburi dengan kapor dolomit, ditaburi furadan.
       Bedengan disiram air secukupnya.
       Bedengan yang telah / tsb kemudian dibalik dan dicampur merata dengan tanah.
       Bedengan dibiarkan dua minggu hingga siap tanam,bila kering disiram dengan air secukupnya.

(2). Sistem mulsa.
       Pada dasarnya langkah langkah penyiapan lahan system mulsa sama degan pembuatan bedengan sistem dadakan hanya saja setelah formula diratakan dengan tanah dan telah disiram,bedengan tersebut ditutup dengan plastik selama dua minggu.Kelebihan cara ini adalah dalam hal penyiraman tidak perlu dilakukan berulang kali tetapi cukup satu kali saja pada saat akan dipasang mulsa.

(3). Sistem penimbunan
       Pada sistim penimbunan,setelah formula ditaburkan,tanah ditepi bedengan diambil dan ditimbun ketengah untuk menutup formula tersebut.Penyiraman dilakukan 2kali sehari selama 2 minggu.


2.Pembibitan.

     Pada umunya tanaman krisan diperbanyak dengan stek pucuk. Stek pucuk tersebut dapat diperoleh dari tanaman yang sengaja dijadikan tanaman induk.Peminchingan pertamatanaman induk dijadikan stek pucuk dapat dilakukan pada umur satu bulan yang akan menghasilkan turunan satu(F1) dan dapat dipiching lagi pada selang waktu dua puluh hari(F2) hingga batas waktu tanaman induk tidak layak pakai.Peminchingan tersebut sepanjang10-12cm.
     Bibit hasil pemincingan kemudian ditnam pada media arang sekam diatas rak penanaman dengan ketebakan media 8-10cm.Sebelum disemaikan , akar bibit dicelupkan kedalam larutan rooton F dengan ukuran 20gram/1/4 literair dengan tujuan untuk merangsang keluarnya akar dan daun bibit dicelupkan dalam larutan Dithane M45 dgn ukuran 5gram/lt air degan tujuan mencegah serangan penyakit seperti jamur dan bakteri.Penyiraman dilakukan dengan sitem pengembunan. Selang waktu penyiraman bibit tergantung dari kondisi kelembaban media, bila kering maka dilakukan penyiraman.
Setelah bibit umur 14 hari,maka bibit tersebut dapat dipindahkan kelahan pertanaman .Faktor faktor yang mempengaruhi penyetekan adalah media tumbuh, ph tanah,kelembaban dan zat pengatur tumbuh.


3.Penanaman

     Sarat bibit yang baik adalah telah memiliki akar panjang 1.5-2.0cm,bebas dr tanda tanda serangan hama. Ditanaman pada pagi atu sore hari, yaitu pada saat suhu udara tidak terlalu panas.Tanaman krisan ditanam pada bedengan bedengan yang dibuat tsb.

4.Pemeliharaan.

    a. Penulaman. pada umur 10-15 hr, bibit yang mati diganti dengan yang baru
    b.Pengairan. 
    c.Pemupukan
    d.Penynaran
    e.pewiwilan.
    f.Pengandalian hama dan penyakit.

Sumber : Agus Kosasih,Pimpinan Fri's Farm,kerjasama mahasiswa/i STTP Bogor.Tahun 1994.