Halaman

Jumat, 08 Maret 2013

BUDIDAYA SAPI PERAH

BETERNAK SAPI PERAH

PENDAHULUAN

Sapi perah di Indonesia berasal dari Ras Sapi ( Fries Holland/Fresian Holstein). Sapi ini berasal dari negeri belanda yang dimasukan ke Indonesia pada zaman penjajahan belanda dulu. Warna sapi ini pada umumnya belang hitam putih. Setelah Indonesia merdeka, keturunan sapi ini menyebar ke seluruh pulau jawa. Pada pembangunan jangka panjang tahap pertama yang lalu, sapi-sapi  FH tersebut dimasukan kembali ke Indonesia dari sapi-sapi yang telah dikembang biakan di Australia, selandia baru dan Amerika.

Untuk memulai beternak sapi perlu memilih bibit sapi FH yang baik, adapun ciri-ciri bibit sapi perah yang baik adalah :
Umur  :  Sebaiknya mencari sapi betina yang sudah bunting berumur antara 2 - 2,5 tahun agar masa pemeliharaan sebelum berproduksi tidak lama. Untuk menentukan umur dapat dilihat dar keadaan gigi geligi
Gigi seri berganti : Umur 1,5 tahun 2 buah; Umur 2,5 tahun 4 buah; Umur 3 tahun 6 buah; Umur 4 tahun 8 buah.
Kepala : Agak panjang, moncong lebar, lubang hidung lebar, dahi lebar.
Mata  :  Bersinar terang.
Leher : Panjang ramping dan tipis.
Pundak : Ramping, melekat baik pada badan.
Tulang rusuk : Tipis, lebar, panjang mengembang, jarak antara dua rusuk lebar.
Paha  :  Ramping, antaranya lebar dilihat dari belakang.
Kulit  :  Tipis, Longgar, mudah dilipat, rambutnya halus dan mengkilat.
Tubuh  : Panjang, bagian belakang besar.
Dada :  Dalam berbentuk tong.
Perut  : Besar, lebar dalam.
Abing  : Besar ,Luas memanjang kearah perut berbentuk simetris, alastis, dalam keadaan kosong, kulitnya kendor dan belipat lipat.
Cermin susu : Panjang dan Lebar.
Kaki  :  Kering meruncing
Ekor  :  Bulu ujung berwarna putih.
Keadaan Umum : Kondisi tubuh tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus vena perut dibawah kulit ( vena subcutanous addominalis) : panjang,besar,bercabang cabang dan berkelok kelok.

PAKAN   YANG   BAIK
Sapi adalah ternak yang tergolong pemakan rumput dan termasuk ternak pemamah biak, artinya makanan utamanya adalah rumput.  Kebutuhan rumput untuk seekor sapi sehari semalam sepuluh persen (10%) dari berat badannya. Rumput pakan hendaknya diberikan campuran dari berbagai jenis rumput. Karena itu sebelum mulai beternak sapi perah usahakan menanam ruput terlebih dahulu. Untuk sapi perah yang dipacu
untuk dapat menghasilkan susu yang cukup banyak, perlu diberikan makanan tambahan yang disebut makanan konsentrat ( campuran dari berbagai olahan hasil pertanian seperti dedak, berbagai bungkil dan lain sebagainya) dengan pertimbangan tertentu. Saat sekarang sudah banyak konsentrat hasil produksi pabrik pakan ternak maupun yang diproduksi oleh koprasi-koprasi peternakan. Pada dasrnya sapi perah membutuhkan  zat-zat makanan yang terdiri dari :
Air
Untuk sapi perah dibutuhkan cukup banyak air, untuk sapi yang berat badanya lebih kurang 400 kg dengan produksi susu 10 liter, kebutuhan air 40-50 liter per hari. Sebaiknya air diberikan dalam persediaan terus menerus.
Karbohidrat
Dibutuhkan sebagai sumber energi untuk hidup, tumbuh dan menghasilkan susu.Kebutuhan ini dapat ditutup dari hijauan yang baik dan konsentrat.
Lemak
Sebagai energi pula . Sumber utama dari konsentrat.Konsentrat tidak boleh terlalu banyak mengandung lemak agar sapi tidak mencret.
Mineral
Dibutukan untuk membentuk jaringan tubuh dan produksi susu. Sumber selain dari rumput juga dari konsentrat dapat ditemui di toko-toko atau koprasi pruksi susu.
Vitamin
Sangat dibutuhkan , tetapi harus selalu ada dalam makanan. Vitamin yang harus tersedia di dalam makanan( ransum)  adalah vitamin A,D,E,K. Kekurangan vitamin bisa minimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Sumber berasal dari hijauan/ rumput.

HIJAUAN MAKANAN TERNAK / HMT
Sebagai mana telah dikemukakan diatas bahwa sapi adalah pemakan rumput. Dibutuhkan HMT seberat 10 %  dari berat badannya. jadi seorang peternak sapi yang memelihara 10 ekor sapi dewasa dengan berat rata-rata 400 kg/ekor, maka tiap hari dibutuhkan rumput lebih kurang 10x40=400 kg. Apabila peternak tidak ingin mengalami kesulitan menyediakan rumput, terutama dimusim kemarau, perlu lahan untuk menanam HMT. Sebaiknya sebelum mulai memasukan sapi kekandang,tanaman rumput hendaknya sudah ada,dan sudah ada yang berproduksi. Macam-macam HMT yang bisa dibudidayakan untuk sapi perah adalah:
-Rumput raja ( King grss)
-Rumput gajah Pennisetum Perpureum)
-Rumput Benggala (Panicum Maximum)
-Rumput Australia (Paspakim Dilatatum)
-Rumput Lampung (Setaria Lampungiensis)
-Dedaunan bunga kupu-kupu seperti : Lamtoro,kaliandra,turi,gamal dsb.

MANAGEMEN  PEMELIHARAAN
Hal-hal yang paling erat dengan pemeliharaan adalah ; Kandang, Kesehatan, Pemeliharaan,Penanganan produksi, dan perlu juga diperhatikan kebersihan kandang, kebersihan ternak, kebersihan peralatan, pengaturan dan pengawasan pemberian ransum dan penjagaan kebersihan lingkungan.

Kandang
Kandang berfungsi sebagai tempat tinggal sapi, tempat bekerja pemeliharaanya dan tempat melakukan pengawasan kesehatan dan reproduksi. Kandang harus mempunyai bagian-bagian : Tempat istirahat sapi,tempat makan dan minum, selokan dan tampat penampungan sementara dan gudang pangan.Ukuran-ukuran kandang / bagian kandang adalah :
-Tempat istirahat ternak untuk seekor dewasa ukuran 1,4mx,75m.
-Tempat makan dan Minuman berukuran 0,9m x 0,6 mdan 0,8 tinggi bibir dalam dalam dan luar.Pada bibir dalam dipasang besi beton untuk tempat mengikat sapi.
-Selokan 40 cm x 20 cm dalam, memanjang sepanjang kandang, diujungnya baik dibuat untuk menampung kotoran sementara, gudang luasnya sesuai dengan kebutuhan.Kandang daerah tropis tidak perlu berdinding,yang penting lantai harus keras, atap jangan dari seng.

Kesehatan
Kesehatan sapi merupakan faktor yang sangat menentukan bagi kehidupan, pertumbuhan dan produksi ternak. Makanan dan pemeliharaan sangat mempengaruhi kesehatan. Kesehatan juga bisa mengganggu
karena penyakit yang menular maupun yang tidak menular. Bila ternak anda tampak terganggu kesehatanya
segera hubungi petugas peternakan dari dinas peternakan atau paramedis dari koperasipeternakan stempat.

PEMELIHARAAN

Kebersihan Kandang
Kandang sapi perah harus selalu bersih, sebaiknya dicuci minimal 2 kali sehari, tiap ada kotoran yang abru keluarsebaiknya segera dibersihkan dan diangkat agar tidak ditiduri. Bila ada lab-laba hendaknya juga dibersihkan. Kandang yang kotor akan menjadi sarang bakteri dan ini akan mencemari susu. Bak makanan dan minuman selalu bersih, seluruh lantai kandang harus disikat supaya tidak licin.
Kebersihan Ternak
Sapi harus bersih, mandikan dua kali sehari,.Pagi sebelum diperah dan siang hari juga sebelum diperah. Hal ini dimaksudkan agar kotoran dari tubuh tidak mengotori susu waktu saoi diperah. Memandikan sapi juga berfungsi memlihara kesehatan sapi terutama menghindari berbagai penyakit kulit. Memandikan sapi harus dengan menyikat seluruh bagian tubuh agar semua kotoran yang melekat pada kulit dan disela-sela bulu bersih. Perlu pula diperhatikan akan kebersihan kuku yang akan mengakibatkan pembusukan pada kuku.Bila ini terjadi maka sapi akan merasa sakit terus menerus dan tidak tahan berdiri, akan selalu tidur dan ini akan menimbulkan berbagai gangguan lebih lanjut.
Kebersihan peralatan
Kebersihan peralatan terutama peralatan susu( ember,milk can, saringan, literan susu) harus dijaga. Peralatan susu sehabis dicuci bersih, sebaiknya dibilas dengan air mendidih atau menggunakan zat penghapus hama tertentu, kemudian dijemur. Hal ini dimaksudkan untuk mengilangkan bakteri yang bisa bersarang pada alat alat tersebut, lebih-lebih peralatan yang menggunaka persambungan dan bersudut.
Pengaturan dan Pengawasan Pemberian Ransum
Ransum sapi perah terdiri dari rumput dan konsentrat.Rumput dibutuhkan sebanyak 10% dari berat badan sapi yang bersangkutan. Sapi yang beratnya 400 kg membutuhkan rumput 40 kg.Rumput ini sebaiknya terdiri dari bermacam-macam rumput yang berkwalitas. Pemberian 3 kali sehari, 1/4 bagian pada pagi hari sehabis diperah,kira-kira jam 06.00-07.00; 1/4 bagian siang hari kira-kira jam 10.00-11.00 dan sisanya 1/2
bagian diberikan pada sore dan malam hari mulai jam 18.00. Konsentrat diberikan sebanyak sesuai ketentuan masa pertumbuhan, produksi dan masa kebuntingan. Diberikan dua kali sehari yakni 1/2 jam sesudah diperah pagi dan sebelum diperah siang. Sebaiknya diberikan dalam bentuk kering. Sebelum memberi ransum baik konsentrat maupun rumput, bak pakan harus dibersihkan dahulu dan sisa-sisa makanan sebelumnya dan dicuci. Selama pemberian makan hendaknya sapi diamati satu persatu tentang nafsu makanya , ini ada kaitanya dengan pemantauan kesehatan, juga perlu diamati kotoran dari sapi-sapi secara individual. Bila ada kelainan dan berpengalaman menaganinya laporkan segera ke petugas yang bersangkutan.
Pengaturan Pemberian Air Minum
Air minum harus diberikan dalam jumlah yang cukup. Seekor sapi perah dengan berat 400 kg dengan produksi susu 15 lt per hari, membutuhkan air minum sehari semalam sebanyak 3-4 kali dari air susu yang dihasilkan. Jadi antara45-60 liter. Untuk memudahkan pekerjaan pemberian air minum sebaiknya disediakan spanjang hari. Air minum hendaknya air minum yang bersih, air sumur/ air sumber/ air sungai yang telah mengalami pengendapan terlebih dahulu.
Penjagaan Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan adalah suatu hal yang perlu mendapat perhatian dari semua masyarakat, lingkungan yang tidak bersih dapat menimbulkan pencemaran dan menimbulkan gangguan kesehatan. Lebih-lebih kotoran dari kandang, kalau kebersihan kandang dan lingkunganya tidak terpelihara selain mengganggu lingkungan yang bisa menimbulkan protes dari masyarakat, juga akan mengganggu kesehatan sapi-sapi itu.

PENANGANAN  REPRODUKSI

Reproduksi atau perkebangbiakan adalah suatu hal yang sangat menentukan keuntungan sapi perah. Untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal,sapi perah harus dapat beranak setahun sekali dan menghasilkan susu setiap tahun selama 300 hari. Oleh karena itu , pengaturan perkawinan sapi betina harus tepat waktu.
Untuk itu perhitungan waktu yang cermat tentang perkawinan dan mengenal sapi yang minta kawin(birahi)
harus benar-benar dihayati. Sapi betina hanya kawin waktu birahi datang . Bila tidak dalam masa birahi sapi betina tidak mau dikawinkan. Sapi betina yang pertumbuhan badanya baiksudah bisa mulai dikawinkan pada umur 18 bulan. Sapi betina yang habis beranak bisa dikawinkan setelah 2,5 bulan beranak. Tanda-tanda sapi berahi adalah sebagai berikut :
1.- Selalu gelisah, ingin melepaskan diri dari ikatan, selalu bersuara/ berteriak-teriak.
2.-Bibir kemaluan bengkak merah dan hangat.
3.-Bila dilepas berusaha menaiki sapi yang lain.
4.-Dari kemaluan sering keluar lendir yang agak jernih dan kental.
Tanda-tanda birahi ini harus dikenali betul oleh seorang peternak dan harus dikenali pada saat mulai timbul tanda-tanda tersebut. Oleh karena itu setiap saat peternak harus selalu melakukan pengamatan terhadap sapi-sapinya. Sapi betina yang tidak bunting akan timbul birahi setiap 18-24 hari sekali dengan lama birahi 18-36 jam.
Saat Mengawinkan yang tepat :
1.Saat sapi mulai birahi pagi hari --dikawinkan pada siang hari.
2.Saat sapi mulai birahi pada siang hari --dikawinkan pada sore hari
3.Saat sapi mulai birahi pada sore hari -- dikawinkan pada esok hari.
Ada dua Cara mengawinkan sapi
1. Kawin alam : Yakni mengwinkan dengan menggunakan pejantan yang sudah dewasa. untuk itu diperlukan kandang khusus.
2. Kawin IB (Inseminasi Buatan) : untuk ini tidak perlu menggunakan pejantan, tetapi diperlukan tenaga terampil yang terdidik secara khusus yang disebut Inseminator disediakan oleh Dinas Peternakan maupun oleh koperasi.
Apabila waktu mengawinkan tepat,maka terjadilah kebuntingan. Mulai saat itu sapi tidak birahi lagi. Bila sapi betina yang sudah dikawinkan 18-24 hari kemudian birahi lagi berarti perkawinanya tidak menghasikan catakebuntingan, dan perlu dikawinkan lagi begitu seterusnyanya.
Apabila sapi dikawinkan bunting, maka lamnya bunting bisa dihitung, yakni 9 bulan 10 hari sejak dikawinkan. Bila sapi yang dikawinkan tidak birahi lagi maka setelah 3 bulan dari saat dikawinkan bisa diperiksa kebuntinganya yang dikenal dengan istilah PKB,Semua kejadian tersebut ( birahi, kawin ,PKB)
hendaknya di catat sehingga saat akan melahirkan bisa dikira-kira dan dapat diadakan persiapan seperlunya,misalnya menyiapkan kandang untuk anaknya.
Beberapa hari sapi akan beranak akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
--Ambing membesar.
--Otot sekitar vulva ( kemaluan ) mengendor juga otot kanan kiri pangkal ekor mengendor dan legok.
Beberapa jam sebelum sapi akan beranak : Kelihatan sapi gelisah, sebentar tidur, sbentar terbangun, sering kencing-kencing sedikit, berak sekali, dan keluar lendir dari kemaluan.
Bila terjadi kelahiran normal akan timbul tanda-tanda :
--Muncul kedua kuku depan
--Munculnya kedua kaki depan dan diikuti munculnya moncong atau kepala anak sapi.
Pertolongan  :--Dalam keadaan kedua diatas, bantulah menarik kedua kakinya pelan-pelan.Bila belum berpengalaman setelah melihat tanda-tanda sapi akan beranak panggilah petugas.
Pertolongan Anak : -- Setelah anak keluar segeralah potong tali pusarnya , tinggalka 10 cm dari badan dan olesi dengan yodium, lubang hidung dibersihkan dari lendir dan seluruh tubuhnya dikeringkan dengan menggunakan lap kering.
Tindakan terhadap induknya: --bersihkan pantatnya dari kemungkinan adanya darah. Awasi balinya , bali akan keluar paling lambat 36 jam setelah beranak, bali yang masih menggantung harus dijaga jangan sampai terinjak atau dimakan anjing, bali yang keluar harus ditanam sampai dalam. Induk yang baru beranak sebaiknya diberi air gula untuk menambah kekuatan, segera panggil petugas untuk memberi pertolongan.

Perlakuan dan Pemeliharaan Anak.
Setelah anak sapi dibersihkan dari lendir dan tali pusarnya telah diolesi yodium ditempat yang jauh dari induknya, lebih kurang 30 menit kemudian anak ini akan berdiri dan berusaha mencari induknya untuk menyusu. Bila induknya sewaktu akan beranak dipisah dari sapi-sapi lainya, biarkan satu hari yang lahir menyusul induknya, pada hari kedua pisahkan masukan kandangtersendiri. Kira-kira 3 jam anak lahirharus mendapat susu dari induknya sendiri, yang dinamakan susu jolong / kolostrum.

Jumlah susu yang diberikan kepada anak sapi ;
= Umur 1 hari diberikan 2 liter susu          ------3x pemberian.
= Umur 2-6 hari diberikan 3 liter susu       ------3x pemberian.
= Umur 1-3 minggu diberikan 4 liter susu  ------3x pemberian.
= Umur 3-6 minggu diberikan 5 liter susu  ------3x pemberian.
= Umur 1,5-2 bulan diberikan 4liter susu   ------3xpemberian.
= umur 2-2,5 bulan diberikan 3 liter susu   ------2x pemberian
= Umur 2,5-3 bulan diberikan 2 liter susu  ------2x pemberian.
= Umur 3-3,5 bulan diberikan 1 liter susu -------2x pemberian.
Mulai umur satu bulan susu yang diberikan ditambah konsentrat 0,25 kg dan bila sudah mau memakanya mulai ditambah sedikit demi sedikit hingga umur 3,5 bulan, saat disapih jumlah konsentrat mencapai 1 kg.
Selanjutnya jumlah kosentrat ditambah sedikit demi sedikit hingga umur 6 bulan mencapai 1,5 kg. Pada umur satu tahun mencapai 2 kg dan pada umur 1,5 tahun mencapai 3 kg. Mulai umur dua minggu sudah boleh disediakan rumput,jangan terlalu muda tapi jangan terlalu tua. Setiap hari kandang anak dan anak harus dibersihkan, dicuci. Dari segi kesehatan yang perlu diperhatikan adalah, anak sapi pada umumnya terkena mencret/diare dan kembung perut/tympani. mintalah petunjuk pada petugas dan cara mengatasinya.
 

Pemerahan
Beberapa jam setelah sapi beranak mulailah keluar air susunya. Kira-kira tiga jam setelah sapi beranak hendaknya diperah kalau anaknya tidak disusukan pada induknya. Sampai hari ke 5-7 susu warnya masih kemerahan dan susu ini harus diberikan kepada anaknya. Susu ini disebut susu jolong. Anak sapi yang baru lahir harus diberi susu jolong ini, kalu tidak pada hari pertama atau hari kedua bisa mati. Kelebihan susu jolong yang tidak habisuntuk anaknya sendiri bisa dberikan kepada anak sapi lain, sebab susujolong ini belum bisa dikonsumsi orang.
Pemerahan berikutnya dilakukan 2-3 kali sehari tergantung jumlah susu yang dihasilkan sapi bersangkutan. Sebelum diperah sapi dibersihkan/ dimandikan, terutama diaderah sekitar ambing harus bersih.

Cara pemerahan:
Siapkan alat-alat yang digunakan untuk keperluan (kain lap, ember bersih, tempat duduk, vaselin, bila perlu tali kecil.)
1. Duduklah disamping kanan belakang sapi, sapi yang nakal kedua kaki belakang diikat.
2. Ambing yang sudah dicuci dilap hingga kering.
3. Ambang diraba-raba (diurut pelan-pelan) dari atas kebawah untuk merangsang turunya air susu, sebaiknya dengan air hangat.
4. Urut tiap-tiap puting dengan menggunakan vaselin untuk mengeluarkan susu, pancaran pertama dibuang.
5. Terus dilakukan pemerahan yang sebenarnya, 2 puting secara bergantian, sampai tidak keluar air susunya
6. Susu ditampung diember yang dicepit diantara dua kaki/ lutut pemerah atau bisa diletakan dilantai.
7. Ambing dicuci kembali dan dilap.
8.Susu hasil pemerahan dipindah ke tempat susu ( milk can ) sambil di liter dan di saring.
9. Lakukan pencatatan hasil tiap ekor sapi, setelah selesai proses pemerahan susu siap dipasarkan.

   

Senin, 04 Maret 2013

MENANAM CABAI

BUDIDAYA TANAMAN CABAI

PENDAHULUAN
      Jenis-jenis cabai yang sudah umum dibudidayakan secara kmersial dan berkembang di Indonesia adalah cabai besar ( Capsicum annum L) dan cabai kecil (Capsicum  Frustescens). Dari kelompok cabai besar dikenal tiga kelompok lagi yaitu : Cabai merah (Annum varrongum), cabai keriting, dan cabai paprika ( Capsicum avargrosum). Cabai merupakan komoditas yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, dan kalangan industri makanan yang menggunakan cabai sebagai bahan baku utamanya, misalnya sambal dan mie instan.

PERSIAPAN LAHAN
1.Tanah
Cabai menyukai tanah yang subur,gembur dan kaya bahan organik. Tanaman ini dapat dibudidayakan hampir disetiap jenis tanah. Terutama pada jenis tanah latosol,regosol dan medeteran karena jenis-jenis tanah tersebut memliki potensi besar untuk pertanian. Tanah sebagai media tumbuh harus mudah diolah, kesuburan tanah terus dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan organik dan anorganik.
Tanah persawahan paling disukai / cocok dibanding tanah kebun karena kondisi fisik maupun tingkat kesuburanya lebih stabil dibanding lokasi dimanapun selain sawah. Ini disebabakan karena tanah sawah sering diolah dengan penambahan bahan organik berupa jerami, diairi secara memadahi dan terbuka sehingga  tanah relatif seteril.

Ketersediaan unsur hara dalam tanah sangat diperlukan bagi pertumbuhan tanaman cabai. Hampir 85% jumlah pupuk yang diberikan sekaligus pada saat tanam. Sehingga pemberian pupuk ini mendukung pertumbuhan.Maksimal tersedia dalam jumla yang memadahi dalam waktu yang panjang. Hal yang penting sebelum budidaya dimulai adalah analisis mengenai tingkat kesuburan tanah. Karena hasil analisis ini dapat dijadikan pedoman atau rekomendasi pemberian pupuk. Syarat lain yang perlu diperhatikan menyangkut pH tanah dan tingkat drainase.Tanaman cabai memerlukan pH optimum antara 6-7, pH yang terlalu rendah atau tinggi dapat menghambat pertumbuhan.

2.Iklim.
Salah satu sifat yang menguntungkan dari bertanam cabai adalah kemampuanya dalam beradaptasi dengan lingkungan tumbuh cukup tinggi. Komponen iklim yang paling berperan terhadap pertumbuhan dan perkembangan cabai secara garis besar adalah temperatur/suhu, intensitas cahaya dan kelembaban udara. Namun komponen faktor iklim yang lain juga ikut berperan seperti curah hujan angin dan cuaca.
a) Temperatur
Temperatur yang dapat mempengaruhi lidah perakaran pada tumbuhan dan perkembangan tanaman cabai di atas temperatur tanah dan temperatur udara.Temperatur yang dikehendaki tanaman cabai  antara 25- 30 derajat celcius (pada Tanah).karena pada temperatur tersebut kegiatan aktivitas fisiologi tanah berjalan normal.Temperatur tanah yang rendah (kurang dari 20 derajat celcius ) menyebabkan proses perkembangan dan pertumbuhan akar tanaman tersebut lambat, sebaiknya bila terlalu tinggi ( lebih dari 35 derajat celcius) maka pertumbuhan akan lambat.
2) Intensitas cahaya.
Intensitas cahaya berhubungan dengan jumlah lamanya cahaya matahari menyinari pertanaman, intensitas cahaya mempengaruhi dalam proses perkembangan , pembungaan dan pembentukan buah serta pematangan buah.Dimana berpengaruh pada siklus budidaya berikutnya.
3) Kelembaban udara.
Kelembaban udara merupakan perbandingan relatif antara udara dan uap air.Semakin tinggi kandungan uap air di udara maka kelembaban udara dikatakan tinggi pula.

Apa bila ingin mendapatkan harga tinggi saat panen maka perlu diperhitungkan dahulu saat tanam.Penentun saat tanam bisa dihitung dengan mengurangi hari H puncak panen yang dimaksud dengan umur panen (75 hari sesudah tanam/HST) plus dua minggu sehingga dapat diperkirakan kapan saat pengolahan tanah.

Persiapan Sarana dan Prasaran
Bertanam cabai dimusim hujan memerlukan persiapan saranadan prasarana yang lebih matang dari pada musim kemarau, sebagai misal tanah media semai harus disiapkan jauh hari sebelumnya karena tidak mungkin mendapatkan tanah yang kering dimusim hujan.Demikian juga dengan air gelagar penompang tanaman harus tersedia sebelum penanaman dilakukan.
Jumlah tenaga kerja pada setiap langkah lebih banyak dari pada di musim kemarau,sebagai misal pada saat pemasangan mulsa hitam perak tentu harus mengerahkan tenaga banyak karena pemasangan tidak mungkin
sampai sore hari karena pasti hujan, kalau ditunda akan fatal karena usia bibit sudah semakn tua sehingga terlambat pindah tanam, bibit yang tepat untuk ditanam berkisar 17-21 HST di dataran rendah 23-28 didataran tinggi. Pestisida terutama fungisida dan perekat tentu harus tersedia dalam jumlah lebih banyak dibanding musim kemarau,sehingga total biaya produksi analisis usaha tanamcabai di musim hujan lebih besar dari pada di musim kemarau.


Pemilihan Varietas.
Varietas cabai (lokal maupun Hibrida) yang mampu bertahan baik di musim hujan sangat sedikit. Oleh karena itu pengenalan sifat suatu varietas kepekaan terhadap hama dan penyakit, akan memudahkan penentuan varietas yang akan ditanam.
* TIT Super LV
TIT Super LV  merupakan cabai besar dataran rendah yang cocok ditanam spanjang musim, terutama di musim hujan. Pertumbuhan vegetatif tanaman kuat, batang utama memiliki batang lateral sehingga cabang utama tumbuh tegak dan tinggi. Buah berwarna merah tua pada saat matang , panjang buah 12-14 cm dengan diameter 1,5 cm , umur panen 90 hari setelah semai,dengan potensi hasil 20 ton/ hektar.
* Keriting Lokal
Varietas ini telah diturun temurun sehingga sangat sesuai dengan daerah lokal penanaman , varietas keriting lokal yang tahan terhadap hujan misalnya keriting lokal kudus, Rembang, Lampung, Sumatra barat, Garut dsb.
* Hybrid TN 999
Pertumbuhan tanaman sangat kuat dan tinggi.Cabai keriting Hibrida dan Hungnong Korea ini secara sepintas
tidak berbeda dengan cabai keriting lokal Indonesia, karena memang induk cabai keriting di datangkan dari Indonesia.Maka panen lebih lama, ukuran buah 12,5cmx0,8 cm dengan berat buah 5-6 gram. Panen pertama pada umur 90HST di dataran rendah,dan 105 HST di dataran tinggi rasanya pedas sekali.

Pemilihan lokasi penanaman.
a)--Syarat Umum
Pilih lokasi bekas tanaman padi atau setidak tidaknya tanaman sebelumnya bukan dari famili Solanaceace( tomat,kentang , terong dsb) Usahakan pula lahan yang akan ditanami terletak jauh dari tanaman cabai lainnya, hal ini untuk menghindari perpindahan hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman cabai tersebut ke tanaman kita.
b)--Jenis Tanah
Jenis tanah grumosol dan podzolikmerah kuning sebaiknya dihindari.Karena pembuangan air menjadi sulit bila terguyur hujan terus menerus.Tanah latosol coklat merupakan tanah yang ideal untuk budidaya cabai musim hujan.
c)--Derajat Keasaman tanah.
PH tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman cabai,pada musim hujan penanaman cabai pada tanah masam (ph <6) harus dihindari karena tanah masam sangat sesuai untuk perkembangan penyakit tanaman yang ditularkan lewat tanah seperti layu fusarium.Ph tanah yang sesuai untuk budidaya cabai berkisar 5,5-6,8, sedangkan optimal 6,0-6,5. Untuk meningkatkan PH tanah dapat ditambahkan kapur pertanian seperti kalsit atau dolomit (calmag)


Ketinggian tempat.
Lokasi penanaman cabai bisa berkisar antara 0-1,200m dpl.  Pada musim hujan jangan dekat dengan sungai
besar.


Pengolaha Tanah
1. Persiapan
Agar kegiatan operasional pengolahan tanah berlangsung lancar, segala sesuatunya harus diperiapkan terlebih dahulu. Persiapan menyangkut tenaga kerja, bahan campuran penyubur tanah, air pengairan, rencana tata letak tanaman,fasilitas pembuangan air serta pembibitan.
2.Pembuatan Bedengan.
> Penggemburan tanah.
Tanah yang akan ditanami dicangkul sampai kedalaman kira-kira 40 cm . Tanah dibersihkan dari gulma/rumput ( keadaan gempurdan bersih) . Setelah hancur tanahnya maka bedengan sudah dapt dibentuk.
Pada musim hujan air sangat melimpahsehingga kelebihan air harus dibuang tuntas.Agar terhindar dari hal-hal buruk selama musim hujanmaka bedengan dibuat dengan ukuran sebagai berikut:
Lebar bedengan 100-120 cm
Lebar selokan 60-70cm
Panjang bedengan tak lebih 12 m,untuk mempermudah perawatan dan pembuangan air.
Tinggi bedengan 50 cm saat musim hujan, 30 saat musim kemarau.
> Fumigasi
Fumigasi adalah sterilisasi tanah yang mengandung wabah penyakit. caranya sebagai berikut:
--Basahi bedengan sampai lembab,taburkan basamid G sebanyak20-40 gram.
--Aduklah tanam secara merata.
--Siram lagi bedengan sambil dipadatkan.
--Tutup permukaan tanah dibedengan dengan lembaran plastik.
--Setelah 10 hari buka bedengan terus digemburkan kembali.
--Lakukan uni benih kecambah dalam toples,bila perkecambahan normal tanah siap di olah.
>Pengapuran
taburkan kapur dengan merata diaduk dengan tanah lalu disiram.biarkan selama 4-5 hari.
>Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan mencampur pupukkandang dengan pupuk kimiadengan dosis sebagai berikut:
______________________________________________________________________________
     Jenis pupuk                   !     Dosis Per tanaman(Kg)     !     Dosis Per Ha (Kg)
_______________________________________________________________________________
Pupuk Kandang                                     1.000                                  16.000
ZA                                                         20                                       320
UREA                                                    10                                       160
TSP                                                       35                                        560
KCL                                                      20                                        320
Borate                                                    1                                          16
Furadan                                                  2                                          32
_______________________________________________________________________________
Setelah dicampur, taburkan dibedengan , lalu diaduk dengan tanah dan disiram.yang terakhir bedengan diratakan dan ditutup dengan mulsa plastik hitam perak.
>Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak.
Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak sebaiknya menunggu saat panas atau sekitar jam 09.00-1400
pada saat kondisi panas maka plastik akan mudah mengembang bila ditarik kencang. Namun sinar matahari yang terik sulit diperoleh pada saat musim hujan. Untuk memasang Plastik Hitam Perak (PHP) dikaitkan terlebih dahulu dengan pasak penjepit yang terbuat dari belahan bambu ditancapkan pada ujung-ujung bedengan. Dengan demikian bedengan telah tertutup dengan Mulsa PHP , sehingga pupuk yang tersebar diatas bedengan tidak terhanyut oleh hujan.


Pengaturan populasi tanaman.
Populasi tanaman dimusim hujan sebaiknya tidak lebih dari 17000 tanaman/hektar.pada lahan yang datar.
Dan idealnya 16000tanaman. Pada populasi yang terlalu padat akan merangsang pertumbuhan hama penyakit tertentu.Jarak tanam yang digunakan untuk musim hujan yaitu 60x80 cm .

Pembibitan
1. Persiapan media semai
Siapkan media campuran tanah halus 2 ember (Vol 10 lt ) dan dicampur pupuk bokashi ditambah Previcur N
campur sampai rata. Masukan kedalam wadah ukuran 8 x10 cm.
2. Pelakuan benih
Pada saat pengolahan tanah kurang lebih 70% mendekati selesai,maka mulaiperlakuan benih dengan langkah
sebagai berikut : 
/ benih dibuka dari kemasan , jemur 2 jam dari jam 8.00 dam angin-anginkan 2 jam.
/benih direndam dalam air hangat kuku kurang lebih 6-12 jam.
/bungkus dengan kain, masukan kedalam kaleng kedap udara 2-3 hari apa bila sudah timbul kecambah,
 masukan kedalam polibag sadalam 0.5 cm, dan ditutup dengan media.

Penanaman
(-) Pembuatan Lubang tanam pada Mulsa. Bagian mulsa yang dilubangi harus sesui dengan jarak tanam,
     diameter lubang 8-10 cm.dengan bantuan alat pemanas.
(-) Cara Penanaman. Setelah umur cabai kira-kira 20 hari, pilih bibit yang ada dipolibag yang sehat, celup
      kan kedalam larutan Agrimisi 1,2 gr/lt air dan Derosal 2 gr/lt air. Waktu penanaman diusahakan pagi
      atau sore hari. Cara penanaman sebagai berikut : Permukaan media tanam agak sedikit dipadatkan, jepit
      diantara telunjuk dan jari tengah, balikan agar posisi polbag ada diatas,dan tahan jangan sampai media
      semai pecah,masukan bibit dan medianya kedalam lubang tanah. Tutup lubang tangan dengan tanah
      sehingga rata dengan mulsa php

Pemeliharaan
1. Penyulaman . Bibit cabai yang mati dilahan setelah pemindahan diganti dengan yang baru
2. Pengajiran. Ajir merupakan alat bantu untuk menegakan tanaman cabai, dipasang setelah selesai
    penanaman.
3.Perempelan. Membuang tunas baru yang tumbuh di batang utama disetiap ketiak daun samapi batang
   utama membentuk percabangan
4.Pemupukan susulan. Pemupukan susulan dilakukan menjelang berbunga atau setelah pemanenan pertama
   dengan pupuk NPK yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan 0.5 gr/ lt air.dengan dosis 200
   ml/pohon.Bisa diulangi setelah 130 hari. Buanglah kelebihan air secara tuntas. Penyiangan bertujuan untuk
   membuang semua jenis tanaman yang hidup disekitar tanaman cabai.

Hama dan Penyakit.

 
________________________________________________________________________________
          Hama                                            !               Pengendalian/ racun
________________________________________________________________________________
Gangsir, ulat tanah                                            Furadan
kutu                                                                  Pervektion,Compidor,dan Mesurol
Apid                                                                 Tiodan, Tamaron
Tungau                                                              Keltane,Nisorum,Agrimek,Mitak
Ulat gerayak/pemakan daun                               Matador,Decis,Ambus.
Lalat buah                                                          Agrimek, Matador
Ulat Buah                                                          Kostation,Ambus
Nematoda paru akar                                          Furadan, Fetropur
_________________________________________________________________________________

 


__________________________________________________________________________________
     Penyakit             !          Penyebab                                      !        Pengendalian
___________________________________________________________________________________
Damping off                 Cendawa pythium,rhizoktonia                       Previcur,Derosal,Vitigram
Layu pusarium              Cendawa pusarium                                       Previcur N, Baycor
Layu bakteri                  B.Psedomonas solanasearum                        Agrimicin
Antracriosa                    Colletitricumcapsici,Gloesporium                 Derosal
Busuk Fitptora               Phytopora capsisi                                        Vitigram blue, Previcur N
Bercak daun                  Cercosphora capsisi                                     Antrcol,Daconil, Perosai
Busuk kuncup               Chaonephora  cucurbitarum                          Vetigram Blue,Dithan M 45
Bercak bakteri                Xanthomonas campestris                             Afugan 300 EC
Mildev                            Oidiopsis                                                     Nimrod, Morestan.
Virus                              TMV
Neusrot                           Kekurangan kalsium
_________________________________________________________________________________
Demikian catatan pribadiku, slamat mencoba, semoga berhasil.