Halaman

Senin, 17 Februari 2014

ERUPTION

Erupsi

Erupsi merupakan letusan gunung api yang mengeluarkan bahan-bahan padat, cair dan gas.
1. Erupsi linear atau retakan : magma keluar melalui retakan kulit bumisehingga membentuk deretan gunung berapi. contoh : spleet (gunung api Laki) di Eslandia. Panjang retakanya mencapai 30 km.
2. Erupsi areal, magma sangat dekat dengan permukaan bumi sehingga permukaan bumi yang relatip tipis terbakar dan meleleh. contoh: Columbia, Yellow stone National park (AS)
3. Erupsi sentral, magma keluar melalui satu lubang.
Ketiga hal tersebut diatas adalah macam-macam erupsi.
Menurut hasil pengamatan erupsi  dapat dibedakan atas beberapa tipe pokok.
1. Tipe Hawai- tipe ini sangat menyolok karena sangat sedikit bahan gas, uap, lapilli dan bom yang dikeluar
     kannya. Lavanya encer tipis melelh terus menerus tanpa eksplosi. Kawah biasanya datar membentuk
     danau cairan lava. Lapisan magmanya sangat dangkal. Tipe eropsi ini khas di Hawaii-  Kilauea.
2.  Tipe stromboli, gunung api jenis ini juga mengeluarkan lava tipis, tetapi gas yang dimuntahkan menyebab
      kan ledakan luar biasa yang melemparkan bom tanpa as,namun tekanan gasnya tergolong sedang,
      karena lapisan magma tergolong sedang. Nama ini menurut nama gunung api Stromboli di Medeterania.
3.  Tipe vulkano, lava gunung api jenis ini agak kental oleh sebab itu sering menyumbat pipa diatrema yang
      mengakibatkan uap dan gas terkurung sehingga menimbulkan ledakan selama masa erupsi. Arus lava
      hampir tidak ada, bentuk lava berbongkah.
4.  Tipe pelee, lavanya kental sekali yang menghambat keluarnya gas dan uap. Kekuatan yang terkumpul
      kemudian menghasilkan ledakan luar biasa yang menghamburkan awan gas, uap, as, lapilii serta bong-
      kahan-bongkahan yang dapat menyapu lereng gunung.

catatan : budisuminarto. hp; 085229636000.

Jumat, 15 November 2013

MENGAWINKAN LOBSTER

MENGAWINKAN LOBSTER

Gabungkan Induk jantan dan betina menjadi satu dalam suatu media kolam atau aquarium.Dengan aquarium berukuran 1x 0,5 meter tinggi 0,25 meter , bisa dimasukan sekitar lima lobster betina dan tiga lobster jantan.
Dalam kebiasaan lobster melakukan perkawinan adalah saling mencari kecocokan. meskipun sering bertemu mereka tidak saling membuahi, jika tidak cocok. Karenanya, maka dilakukan pengawinan masal, bukan berpasangan.Setelah lobster berada dalam kelompok mereka akan saling memilih. bagi yang cocok aka melakukan perkawinan. Ukuran tubuh lobster betina dan jantan tidak harus sama. Letakanlah delapan buah pipa paralon berukuran 2 in dengan panjang 10-15 cm kedalam bak atau media kolam/aquarium. Dua minggu setelah digabungkan maka biasanya sudah ada indukan yang bertelur.

Jika terjadi kesulitan dalam mengawinkan lobster maka berilah makan yang merangsang induk betina matang gonad. misalnya cacing tanag dan tauge/ kacang ijo. Frekwesi pemberian duakali sehari 25% pada pagi hari dan 75% pada malam hari/sore.

Cara memilih induk yang berkwalitas.
1. Pilih lobter yang pertumbuhannya paling cepat diantara pertumbuhan lobster lain.
2. Beli Indukan ditempat Penjual yang terpercaya.
3. Perhatikan kelaminnya jangan pilih lobster banci.Betina asli : Dihitung dari belakang kaki ketiga dipangkalnya terdapat bulatan kecil di kaki kiri dan kanan. Jantan asli : Pada pangkal kaki pertama dari belakang terdapat benjolan yang menonjol keluar.
4.Hindari lobster yang kepalanya besar tapi tubuh dan ekornya kecil.
5. Kawinkan lobster ketika panjang lobster mencape ukuran 10 cm.

sekian dulu lain kali disambung lagi. Selamat mencoba terimakasih.

Minggu, 17 Maret 2013

BUDIDAYA TANAM KEDELAI

BERCOCOK  TANAM  KEDELAI ( GLYEINE MAX)

PENDAHULUAN
Kedelai dapat ditanam dilahan bekas tanaman padi maupun dilahan tegalan/ lahan kering. Kendala yang sering dihadapi oleh petani antara lain ; benih unggul bermutu sulit didapat di toko-toko benih, penanganan dilapangan. Agar daya tumbuh benih kedelai baik maka harus :

1. Penanganan Benih
Benih kedelai tersebut harus dicampur dengan inokulasi buatan, yaitu sekumpulan bakteri Rizobium yang dapat digunakan untuk inokulasi. Beberapa inokulum yang berada dipasaran antara lain; Rizogin, Legin.
Caranya adalah sebagai berikut:
a. Basahi benih kedelai agar lembam.
b. Campurkan inokulum buatan pada benih kedelai untuk 10 kg benih dibutuhkan 50-75 gram inokulum buatan.Untuk zat perekat , bisa ditambah gula pasir sedikit. Pada saat pencampuran harus ditempat teduh jangan secara langsung kena sinar matahari karena bisa mematikan bakteri Rhizobium tersebut.
c. Angin-anginkan dan sebaiknya langsung ditanam jangan melebihi waktu 6 jam.

2. Dengan menggunakan bekas tanaman Kedelai.
Tanaman yang sering ditanami kedelai umumnya telah banyak mengandung bakteri Rhizobium. Tanah tersebut merupakan inokulum yang dapat digunakan untuk menginokulasikan bakteri rhizobium dengan cara dicampurkan pada lahan dan benih kedelai.
Pada benih :  
Sediakan tanah bekas tanaman kedelai sebanyak 1-2,5 kg untuk kurang lebih 10 kg benih kedelai.
Rendam benih kedelai dengan air selama 15 menit.
Campurkan benih dengan tanah inokulum sampai merata dan selanjutnya segera ditanam.
Pada lahan  :
Sediakan tanah bekas tanaman kedelai sebanyak 3-4 kwintal, kemudian ditaburkan pada lahan seluas 1 ha yang akan ditanami kedelai, cangkul lahan penanaman aduk sampai rata.

3. Inokulasi Bertahap Serta Alami.
Dilakukan penanaman kedelai terus menerus pada suatu lahan tertentu dengan penanaman seperti ini, diharapkan bakteri rhizobium berkembang dengan sendirinya. Cara inokulasi ini sudah tentu memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan kedua cara inokulasi tadi diatas.





CARA PENAMAN KEDELAI DI LAHAN SAWAH.

1. Memotong Batang Padi
Setelah dilakukan panen padi , batang padi dipotong  sampai pangkalnya. Diusahakan sedikit mungkin tunggul yang tersisa untuk mencegah pertumbuhan tunas padi yang baru. Supaya jangan terjadi kompetisi antara tanaman kedelai dan tunas padi juga akan memudahkan penanaman.
2. Membersihkan Gulma.
3. Membuat saluran air / Drainase.
Biasanya sering dijumpai masih banyak air yang tergenang. Untuk mengatasi genangan air tersebut perlu dibuatkan saluran air, ukuran ; Lebar 25-30 cm, kedalaman 30 cm deran jarak antara bedengan 3-4 cm.

PENGOLAHAN TANAH

Dengan pertimbangan biaya , waktu dan tenaga maka pengolahan tanah untuk penanaman kedelai setelah tanam padi tidak peerlu dilakukan hanya perlu dibersihkan gulmanya. Kecuali padi sawah dengan bekas tanaman kedelai biasanya banyak gulma.Tanah seperi ini harus dibersihkan gulmanya dan diolah secara minimum.

JARAK TANAM

Populasi tanaman yang tepat akan menentukan tingkat produksi kedelai yang akan dicapai. Populasi tanaman yang dianjurkan diharapkan mencapai 500.000 tanaman /ha untuk itu banyak alternativ jarak tanam yang biasa dipilih, tergantung kesuburan tanah dan sistem penanaman padi sebelumnya. Jarak tanam untuk lahan bekas padi ( tanaman benih langsung ) 37,5 cm x 10 cm atau 40 cm x10 cm / 15 cm. Bisa juga 20 cmx20 cm tergantung varietas yang akan ditanam.

PENANAMAN 

Penanaman kedelaiyang dilakukan  di lahan sawah setelah padi dapat dilakukan tiga cara berikut :
1. Disebar dipermukaan tanah kemudian ditutupi dengan jerami yang berfungsi sebagai mulsa. Cara disebar ini hanya sesuai apabila masa tanam sudah pendek kekurangan tenaga kerja dan kesediaan benih cukup banyak dua kali lipat dari tanaman ditugal.
2. Meletakan 2 atau 3 biji kedelai titanah sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan , kemudian biji tersebut ditutup dengan jerami. Hal ini bisa dilakukan bila kelebaban tanah lebih dari 80% dan pula pada lahan sawah yang gulmanya sedikit atau tidak ada.
3. Tanah ditugal sedalam 1-2 cm , dengan jarak tanam tertentu kemudian benih kedelai sebanyak 2-3 biji dimasukan baru ditutup dengan tanah, abu sekam, bokashi/kompos atau abu jerami. Cara tugal ini dilakukan pada sawah yang mulai kekurangan air dan berstruktur tanah ringan. Menurut penelitian cara ini yang paling baik, dapat diproduksi lebih tinggi 15-53% dibanding dengan cara disebar.

PEMUPUKAN 

Sawah bekas tanaman padi sebenarnya masih cukup mengandung pupuk, sehingga tidak membutuhkan banyak pupuk. Secara umum dosis pupuk yang diperlukan adalah 50-100 kg urea, 75-150 kg SP , dan KCL 50- 100kg. Pupuk diberikan ada yang tiga kali pemberian, dua kali pemberian dan satu kali pemberian
Caranya :
Untuk 3 x pemberian pupuk.
-Pertama saat tanam, karena bintil belum terbentuk.
-Saat menjelang keluar bunga, skitar 25 HST (Hari Setelah Tanam)
-Ketiga saat pengisian polong, yaitu 45-55 HST dosisnya masing-masing spertiga bagian.
Untuk 2 x pemberian pupuk.
-Pertama, setengah dosis diberikan sebagai pupuk dasar, yaitu bersamaan dengan penanaman / 7 HST
-Kedua sisnya diberikan 20-30 HST
Untuk 1 x pemberian pupuk
- Dari aspek ekonomi , pemupukan yang dilakukan sekali lebih praktis.Dilakukan sebelum tanam, pupuk urea, SP 36 dan KCL disebar dengan merata dan debenamkan kedalam tanah, dapat pula dilakukan pemupukan pada larikan tanaman, atau dilubang tugal dengan jarak 5-7 cm disamping lubang tugal untuk benih.

Pemberian PPC dan ZPC bisa meningkatkan hasil kurang lebih 12-15% . Bisa diberikan sebanayak  tiga kali atau dua kali dalam musim tanam.
Cara 3 x pemberian.
ke 1. Saat kedelai berumur 2 minggu
ke 2. Saat awal pembungaan
ke 3. Saat awal pengisian polong.
                                                                            
Cara 2 x pemberian.
ke 1 saat kedelai berumur 15-25 hari
ke 2 saat kedelai berumur 35-60 hari


PENYIANGAN

Gulma mulai tumbuh kira-kira  2 minggu setelah tanam. Pada umur 2-3 minggu harus mulai disiangi untuk pertama kali, kedua kalinya pada saat 6 minggu setelah tanam yaitu selaesai masa keluar bunga produktif.

PENGAIRAN
Tanama kedelai tidak tahan lama kekeringan, tapi juga tidak membutuhkan air yang berlebihan, saat mulai tanam,berbunga, pembentukan polong dan pengisian biji diusahakan kebutuhan air tercukupi. Karena hal ini pentingnya para petani kedelai bisa memperkirakan kapan saat yang tepat untuk menentukan tanam kedelai.

PENANAMAN KEDELAI DI LAHAN  KERING

Penanaman kedelai dilahan kering tidak jauh berbeda dengan dilahan bekas tanaman padi. Kadang-kadang
pada lahan kering harus ada pengolahan lahan terlebih dahulu karena dilahan kering pertumbuhan gulma lebih banyak dibanding dengan gulma yang ada di lahan sawah. Untuk menghilangkan gulma bisa mempergunakan Herbisida yang efektif untuk gulma tersebut. Sesudah dibersihkan gulmanya baik dengan manual ataupun dengan Herbisida, tanah tersebut harus ada pengolahan baik sempurna maupun secara minimum. Selanjutnya buat bedengan-bedengan dan draenase, yang lebar bedengan antara 3-4 meter berikut saluran drainase.

PENANAMAN
Yang paling tepat untuk lahan kering , adalah dengan cara tugal penanaman benih dengan cara ditugal, bila kebasahan tanah telah mencapai 10 cm. Untuk mengatasi serangga hama bibit perlu dilakukan pencampuran bibit dengan menggunakan Marshall sebanyak 10 gram perkilo benih. Jarak tanam tergantung dari varietas yang ditanam , untuk varietas Wilis bisa memakai jarak 40 x 10-15cm. Untuk varietas Orba bisa lebih, yaitu 40 x 20cm, penanaman pada saat awal musim hujan bisa lebih rapat,jarak tanam 40 x 5 cm.

PEMUPUKAN
Untuk lahan kering yang tidak masam, setiap hektarnya dibutuhkan 50-100 kg urea, 50-100 kg Sp 36 dan
50-75 kg KCL. Pemupukan dilakukan pada saat penanaman.Pada lahan yang tanahnya masam harus ada penambahan kapur pertanian dolomit atau Kalsit sebanyak 300-500 kg, yang diberikan secara larikan.
Pengendalian serangan hama dan penyakit pada kedelai merupakan kendala utama dalam peningkatan produksi kedelai dan menyempitnya keragaman genetik tanaman dan usaha peningkatan produksi yang kurang memperhatikan faktor-faktor lingkungan dan menjaga populasi hama , yaitu dengan menggunakan pestisida yang berlebihan, merupakan penyebab meledaknya populasi hama dan penyakit, oleh karena itu pengendalian hama secara terpadu (PHT) sangat penting untuk diterapkan agar faktor pengendali seperti iklim, musuh alami dan kompetitator dapat bekerja secara optimal. Pestisida digunakan bila populasi organ pengganggu tanaman mencapai ambang kendali.

PENYAKIT  YANG  PERLU  DIWASPADAI

1. Penyakit Karat.
Disebabkan oleh cendawan Pakospora, gejala umum penyakait ini terjadi pada saat tanaman selesai berbunga. Bintik-bintik coklat permukaan daun sebelah bawah, sporanya berbentuk tepung berwarna coklat kendalikan dengan fungsida dengan dosis 2 gram/liter air.
2. Penyakit bercak daun yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas phaoseoli.
Hampir seperti penyakit karat, tapi bercak daun agak kuning dan warna merah coklat pada bercakan. Pengendalianya bisa dilakukan dengan menanam varietas kedelai yang tahan atau tanaman dilindungi dengan Bakterisida.
3. Penyakit Busuk Batang penyebabnya cendawan Phytium.
Penyakit bisa menyerang tanaman kapan saja. Penyakit ini biasanya tidak menimbulkan ancaman berarti, kendalikan dengan fungisida yang efektif.

HAMA

1.Kumbang  Daun Kedelai
Hama ini memakan hampir semua bagian tanaman, diantaranya pucuk, tunas, polongan muda dan bunga,daun ter utama yang masih muda. Kendalikan dengan insektisida yang efektif.
2. Lalat bibit (Agromiza phaseoli)
Menyerang tanaman yang masih muda. Ulatnya menggerek keping biji atau daun pertama dan kedua,kemudian masuk kedalam batang. Pengendalian dengan insektisida yang efektif.
3. Ulat pemakan Daun.
Menyerang tanaman yang sedang berbunga pada batang pohon dan daun muda. Pengendalianya semprotkan insektisida.
4. Ulat Penggerek Polong.
Menggerek dan masuk kedalam polong dan memakan biji. Pengendaliannya menanam jenis yang tahan (lokon dan Galunggung), pergiliran varietas, semprotkan insektisida.
5. Kepik Hijau
Menghisap polong muda dan polong tua, biji yang dihasilkan mutunya rendah dan rasanya pahit. Seprotkan insektisida.


PANEN

Kedelai dipanen saat umur panenya secara optimal (masak) agar diperoleh mutu hasil yang baik dan produksi yang tinggi umur panen kedelai antara 75-90 hari, tergantung varietasnya.

INDIKATOR PANEN KEDELAI
1. Polong mengalami perubahan warna dari hijau menjadi kecoklatan atau jika 95% polong berubah warna.
2. Batang dan daun telah kering.
3. Kadar Air sekitar 15-20%
Cara panen yang baik adalah memotong batang kedelai dengan sabi/pisau yang tajam, kira-kira 5 cm diatas tanah. Jangan dicabut, karena bakteri rhizodium ikut tercabut dan tanah aka terbawa menyebabkan kotoran bertambah. Kalau dipotong , kedelai tersebut dapat langsung dirontokan dilakukan dengan mesin perontok/treser.

PEMBIJIAN
Dapat dilakukan dengan  dua cara :
1.  Secara manual dijemur dahulu, sesudah agar kering, lalu dipukul-pukul oleh alat pemukul yang kita buat bisa dari pelepah kelapa atau rotan lalu dibersihkan lalu dijemur kembali.
2.  Dengan mesin perontok, Sangat praktis dan efektif dimana kehilangan hasil sangat minim.

                                                                                                                                                             
Nama-nama Varietas Unggul Kedelai
1. Lokon, 2. Dieng. 3. Orba. 4. Galunggung. 5. Kerinci. 6. Bromo. 7. Wilis. 8. Rinjani. 9. Dempo. 10. Jayawijaya.  11. Lompo Batang. 12. Tidar. 13. Tambora.


Nah : Tahu tempe asale mung seko dele, enak dewe, esuk dele sore tempe,...wk wk wk.

Jumat, 08 Maret 2013

BUDIDAYA SAPI PERAH

BETERNAK SAPI PERAH

PENDAHULUAN

Sapi perah di Indonesia berasal dari Ras Sapi ( Fries Holland/Fresian Holstein). Sapi ini berasal dari negeri belanda yang dimasukan ke Indonesia pada zaman penjajahan belanda dulu. Warna sapi ini pada umumnya belang hitam putih. Setelah Indonesia merdeka, keturunan sapi ini menyebar ke seluruh pulau jawa. Pada pembangunan jangka panjang tahap pertama yang lalu, sapi-sapi  FH tersebut dimasukan kembali ke Indonesia dari sapi-sapi yang telah dikembang biakan di Australia, selandia baru dan Amerika.

Untuk memulai beternak sapi perlu memilih bibit sapi FH yang baik, adapun ciri-ciri bibit sapi perah yang baik adalah :
Umur  :  Sebaiknya mencari sapi betina yang sudah bunting berumur antara 2 - 2,5 tahun agar masa pemeliharaan sebelum berproduksi tidak lama. Untuk menentukan umur dapat dilihat dar keadaan gigi geligi
Gigi seri berganti : Umur 1,5 tahun 2 buah; Umur 2,5 tahun 4 buah; Umur 3 tahun 6 buah; Umur 4 tahun 8 buah.
Kepala : Agak panjang, moncong lebar, lubang hidung lebar, dahi lebar.
Mata  :  Bersinar terang.
Leher : Panjang ramping dan tipis.
Pundak : Ramping, melekat baik pada badan.
Tulang rusuk : Tipis, lebar, panjang mengembang, jarak antara dua rusuk lebar.
Paha  :  Ramping, antaranya lebar dilihat dari belakang.
Kulit  :  Tipis, Longgar, mudah dilipat, rambutnya halus dan mengkilat.
Tubuh  : Panjang, bagian belakang besar.
Dada :  Dalam berbentuk tong.
Perut  : Besar, lebar dalam.
Abing  : Besar ,Luas memanjang kearah perut berbentuk simetris, alastis, dalam keadaan kosong, kulitnya kendor dan belipat lipat.
Cermin susu : Panjang dan Lebar.
Kaki  :  Kering meruncing
Ekor  :  Bulu ujung berwarna putih.
Keadaan Umum : Kondisi tubuh tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus vena perut dibawah kulit ( vena subcutanous addominalis) : panjang,besar,bercabang cabang dan berkelok kelok.

PAKAN   YANG   BAIK
Sapi adalah ternak yang tergolong pemakan rumput dan termasuk ternak pemamah biak, artinya makanan utamanya adalah rumput.  Kebutuhan rumput untuk seekor sapi sehari semalam sepuluh persen (10%) dari berat badannya. Rumput pakan hendaknya diberikan campuran dari berbagai jenis rumput. Karena itu sebelum mulai beternak sapi perah usahakan menanam ruput terlebih dahulu. Untuk sapi perah yang dipacu
untuk dapat menghasilkan susu yang cukup banyak, perlu diberikan makanan tambahan yang disebut makanan konsentrat ( campuran dari berbagai olahan hasil pertanian seperti dedak, berbagai bungkil dan lain sebagainya) dengan pertimbangan tertentu. Saat sekarang sudah banyak konsentrat hasil produksi pabrik pakan ternak maupun yang diproduksi oleh koprasi-koprasi peternakan. Pada dasrnya sapi perah membutuhkan  zat-zat makanan yang terdiri dari :
Air
Untuk sapi perah dibutuhkan cukup banyak air, untuk sapi yang berat badanya lebih kurang 400 kg dengan produksi susu 10 liter, kebutuhan air 40-50 liter per hari. Sebaiknya air diberikan dalam persediaan terus menerus.
Karbohidrat
Dibutuhkan sebagai sumber energi untuk hidup, tumbuh dan menghasilkan susu.Kebutuhan ini dapat ditutup dari hijauan yang baik dan konsentrat.
Lemak
Sebagai energi pula . Sumber utama dari konsentrat.Konsentrat tidak boleh terlalu banyak mengandung lemak agar sapi tidak mencret.
Mineral
Dibutukan untuk membentuk jaringan tubuh dan produksi susu. Sumber selain dari rumput juga dari konsentrat dapat ditemui di toko-toko atau koprasi pruksi susu.
Vitamin
Sangat dibutuhkan , tetapi harus selalu ada dalam makanan. Vitamin yang harus tersedia di dalam makanan( ransum)  adalah vitamin A,D,E,K. Kekurangan vitamin bisa minimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Sumber berasal dari hijauan/ rumput.

HIJAUAN MAKANAN TERNAK / HMT
Sebagai mana telah dikemukakan diatas bahwa sapi adalah pemakan rumput. Dibutuhkan HMT seberat 10 %  dari berat badannya. jadi seorang peternak sapi yang memelihara 10 ekor sapi dewasa dengan berat rata-rata 400 kg/ekor, maka tiap hari dibutuhkan rumput lebih kurang 10x40=400 kg. Apabila peternak tidak ingin mengalami kesulitan menyediakan rumput, terutama dimusim kemarau, perlu lahan untuk menanam HMT. Sebaiknya sebelum mulai memasukan sapi kekandang,tanaman rumput hendaknya sudah ada,dan sudah ada yang berproduksi. Macam-macam HMT yang bisa dibudidayakan untuk sapi perah adalah:
-Rumput raja ( King grss)
-Rumput gajah Pennisetum Perpureum)
-Rumput Benggala (Panicum Maximum)
-Rumput Australia (Paspakim Dilatatum)
-Rumput Lampung (Setaria Lampungiensis)
-Dedaunan bunga kupu-kupu seperti : Lamtoro,kaliandra,turi,gamal dsb.

MANAGEMEN  PEMELIHARAAN
Hal-hal yang paling erat dengan pemeliharaan adalah ; Kandang, Kesehatan, Pemeliharaan,Penanganan produksi, dan perlu juga diperhatikan kebersihan kandang, kebersihan ternak, kebersihan peralatan, pengaturan dan pengawasan pemberian ransum dan penjagaan kebersihan lingkungan.

Kandang
Kandang berfungsi sebagai tempat tinggal sapi, tempat bekerja pemeliharaanya dan tempat melakukan pengawasan kesehatan dan reproduksi. Kandang harus mempunyai bagian-bagian : Tempat istirahat sapi,tempat makan dan minum, selokan dan tampat penampungan sementara dan gudang pangan.Ukuran-ukuran kandang / bagian kandang adalah :
-Tempat istirahat ternak untuk seekor dewasa ukuran 1,4mx,75m.
-Tempat makan dan Minuman berukuran 0,9m x 0,6 mdan 0,8 tinggi bibir dalam dalam dan luar.Pada bibir dalam dipasang besi beton untuk tempat mengikat sapi.
-Selokan 40 cm x 20 cm dalam, memanjang sepanjang kandang, diujungnya baik dibuat untuk menampung kotoran sementara, gudang luasnya sesuai dengan kebutuhan.Kandang daerah tropis tidak perlu berdinding,yang penting lantai harus keras, atap jangan dari seng.

Kesehatan
Kesehatan sapi merupakan faktor yang sangat menentukan bagi kehidupan, pertumbuhan dan produksi ternak. Makanan dan pemeliharaan sangat mempengaruhi kesehatan. Kesehatan juga bisa mengganggu
karena penyakit yang menular maupun yang tidak menular. Bila ternak anda tampak terganggu kesehatanya
segera hubungi petugas peternakan dari dinas peternakan atau paramedis dari koperasipeternakan stempat.

PEMELIHARAAN

Kebersihan Kandang
Kandang sapi perah harus selalu bersih, sebaiknya dicuci minimal 2 kali sehari, tiap ada kotoran yang abru keluarsebaiknya segera dibersihkan dan diangkat agar tidak ditiduri. Bila ada lab-laba hendaknya juga dibersihkan. Kandang yang kotor akan menjadi sarang bakteri dan ini akan mencemari susu. Bak makanan dan minuman selalu bersih, seluruh lantai kandang harus disikat supaya tidak licin.
Kebersihan Ternak
Sapi harus bersih, mandikan dua kali sehari,.Pagi sebelum diperah dan siang hari juga sebelum diperah. Hal ini dimaksudkan agar kotoran dari tubuh tidak mengotori susu waktu saoi diperah. Memandikan sapi juga berfungsi memlihara kesehatan sapi terutama menghindari berbagai penyakit kulit. Memandikan sapi harus dengan menyikat seluruh bagian tubuh agar semua kotoran yang melekat pada kulit dan disela-sela bulu bersih. Perlu pula diperhatikan akan kebersihan kuku yang akan mengakibatkan pembusukan pada kuku.Bila ini terjadi maka sapi akan merasa sakit terus menerus dan tidak tahan berdiri, akan selalu tidur dan ini akan menimbulkan berbagai gangguan lebih lanjut.
Kebersihan peralatan
Kebersihan peralatan terutama peralatan susu( ember,milk can, saringan, literan susu) harus dijaga. Peralatan susu sehabis dicuci bersih, sebaiknya dibilas dengan air mendidih atau menggunakan zat penghapus hama tertentu, kemudian dijemur. Hal ini dimaksudkan untuk mengilangkan bakteri yang bisa bersarang pada alat alat tersebut, lebih-lebih peralatan yang menggunaka persambungan dan bersudut.
Pengaturan dan Pengawasan Pemberian Ransum
Ransum sapi perah terdiri dari rumput dan konsentrat.Rumput dibutuhkan sebanyak 10% dari berat badan sapi yang bersangkutan. Sapi yang beratnya 400 kg membutuhkan rumput 40 kg.Rumput ini sebaiknya terdiri dari bermacam-macam rumput yang berkwalitas. Pemberian 3 kali sehari, 1/4 bagian pada pagi hari sehabis diperah,kira-kira jam 06.00-07.00; 1/4 bagian siang hari kira-kira jam 10.00-11.00 dan sisanya 1/2
bagian diberikan pada sore dan malam hari mulai jam 18.00. Konsentrat diberikan sebanyak sesuai ketentuan masa pertumbuhan, produksi dan masa kebuntingan. Diberikan dua kali sehari yakni 1/2 jam sesudah diperah pagi dan sebelum diperah siang. Sebaiknya diberikan dalam bentuk kering. Sebelum memberi ransum baik konsentrat maupun rumput, bak pakan harus dibersihkan dahulu dan sisa-sisa makanan sebelumnya dan dicuci. Selama pemberian makan hendaknya sapi diamati satu persatu tentang nafsu makanya , ini ada kaitanya dengan pemantauan kesehatan, juga perlu diamati kotoran dari sapi-sapi secara individual. Bila ada kelainan dan berpengalaman menaganinya laporkan segera ke petugas yang bersangkutan.
Pengaturan Pemberian Air Minum
Air minum harus diberikan dalam jumlah yang cukup. Seekor sapi perah dengan berat 400 kg dengan produksi susu 15 lt per hari, membutuhkan air minum sehari semalam sebanyak 3-4 kali dari air susu yang dihasilkan. Jadi antara45-60 liter. Untuk memudahkan pekerjaan pemberian air minum sebaiknya disediakan spanjang hari. Air minum hendaknya air minum yang bersih, air sumur/ air sumber/ air sungai yang telah mengalami pengendapan terlebih dahulu.
Penjagaan Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan adalah suatu hal yang perlu mendapat perhatian dari semua masyarakat, lingkungan yang tidak bersih dapat menimbulkan pencemaran dan menimbulkan gangguan kesehatan. Lebih-lebih kotoran dari kandang, kalau kebersihan kandang dan lingkunganya tidak terpelihara selain mengganggu lingkungan yang bisa menimbulkan protes dari masyarakat, juga akan mengganggu kesehatan sapi-sapi itu.

PENANGANAN  REPRODUKSI

Reproduksi atau perkebangbiakan adalah suatu hal yang sangat menentukan keuntungan sapi perah. Untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal,sapi perah harus dapat beranak setahun sekali dan menghasilkan susu setiap tahun selama 300 hari. Oleh karena itu , pengaturan perkawinan sapi betina harus tepat waktu.
Untuk itu perhitungan waktu yang cermat tentang perkawinan dan mengenal sapi yang minta kawin(birahi)
harus benar-benar dihayati. Sapi betina hanya kawin waktu birahi datang . Bila tidak dalam masa birahi sapi betina tidak mau dikawinkan. Sapi betina yang pertumbuhan badanya baiksudah bisa mulai dikawinkan pada umur 18 bulan. Sapi betina yang habis beranak bisa dikawinkan setelah 2,5 bulan beranak. Tanda-tanda sapi berahi adalah sebagai berikut :
1.- Selalu gelisah, ingin melepaskan diri dari ikatan, selalu bersuara/ berteriak-teriak.
2.-Bibir kemaluan bengkak merah dan hangat.
3.-Bila dilepas berusaha menaiki sapi yang lain.
4.-Dari kemaluan sering keluar lendir yang agak jernih dan kental.
Tanda-tanda birahi ini harus dikenali betul oleh seorang peternak dan harus dikenali pada saat mulai timbul tanda-tanda tersebut. Oleh karena itu setiap saat peternak harus selalu melakukan pengamatan terhadap sapi-sapinya. Sapi betina yang tidak bunting akan timbul birahi setiap 18-24 hari sekali dengan lama birahi 18-36 jam.
Saat Mengawinkan yang tepat :
1.Saat sapi mulai birahi pagi hari --dikawinkan pada siang hari.
2.Saat sapi mulai birahi pada siang hari --dikawinkan pada sore hari
3.Saat sapi mulai birahi pada sore hari -- dikawinkan pada esok hari.
Ada dua Cara mengawinkan sapi
1. Kawin alam : Yakni mengwinkan dengan menggunakan pejantan yang sudah dewasa. untuk itu diperlukan kandang khusus.
2. Kawin IB (Inseminasi Buatan) : untuk ini tidak perlu menggunakan pejantan, tetapi diperlukan tenaga terampil yang terdidik secara khusus yang disebut Inseminator disediakan oleh Dinas Peternakan maupun oleh koperasi.
Apabila waktu mengawinkan tepat,maka terjadilah kebuntingan. Mulai saat itu sapi tidak birahi lagi. Bila sapi betina yang sudah dikawinkan 18-24 hari kemudian birahi lagi berarti perkawinanya tidak menghasikan catakebuntingan, dan perlu dikawinkan lagi begitu seterusnyanya.
Apabila sapi dikawinkan bunting, maka lamnya bunting bisa dihitung, yakni 9 bulan 10 hari sejak dikawinkan. Bila sapi yang dikawinkan tidak birahi lagi maka setelah 3 bulan dari saat dikawinkan bisa diperiksa kebuntinganya yang dikenal dengan istilah PKB,Semua kejadian tersebut ( birahi, kawin ,PKB)
hendaknya di catat sehingga saat akan melahirkan bisa dikira-kira dan dapat diadakan persiapan seperlunya,misalnya menyiapkan kandang untuk anaknya.
Beberapa hari sapi akan beranak akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
--Ambing membesar.
--Otot sekitar vulva ( kemaluan ) mengendor juga otot kanan kiri pangkal ekor mengendor dan legok.
Beberapa jam sebelum sapi akan beranak : Kelihatan sapi gelisah, sebentar tidur, sbentar terbangun, sering kencing-kencing sedikit, berak sekali, dan keluar lendir dari kemaluan.
Bila terjadi kelahiran normal akan timbul tanda-tanda :
--Muncul kedua kuku depan
--Munculnya kedua kaki depan dan diikuti munculnya moncong atau kepala anak sapi.
Pertolongan  :--Dalam keadaan kedua diatas, bantulah menarik kedua kakinya pelan-pelan.Bila belum berpengalaman setelah melihat tanda-tanda sapi akan beranak panggilah petugas.
Pertolongan Anak : -- Setelah anak keluar segeralah potong tali pusarnya , tinggalka 10 cm dari badan dan olesi dengan yodium, lubang hidung dibersihkan dari lendir dan seluruh tubuhnya dikeringkan dengan menggunakan lap kering.
Tindakan terhadap induknya: --bersihkan pantatnya dari kemungkinan adanya darah. Awasi balinya , bali akan keluar paling lambat 36 jam setelah beranak, bali yang masih menggantung harus dijaga jangan sampai terinjak atau dimakan anjing, bali yang keluar harus ditanam sampai dalam. Induk yang baru beranak sebaiknya diberi air gula untuk menambah kekuatan, segera panggil petugas untuk memberi pertolongan.

Perlakuan dan Pemeliharaan Anak.
Setelah anak sapi dibersihkan dari lendir dan tali pusarnya telah diolesi yodium ditempat yang jauh dari induknya, lebih kurang 30 menit kemudian anak ini akan berdiri dan berusaha mencari induknya untuk menyusu. Bila induknya sewaktu akan beranak dipisah dari sapi-sapi lainya, biarkan satu hari yang lahir menyusul induknya, pada hari kedua pisahkan masukan kandangtersendiri. Kira-kira 3 jam anak lahirharus mendapat susu dari induknya sendiri, yang dinamakan susu jolong / kolostrum.

Jumlah susu yang diberikan kepada anak sapi ;
= Umur 1 hari diberikan 2 liter susu          ------3x pemberian.
= Umur 2-6 hari diberikan 3 liter susu       ------3x pemberian.
= Umur 1-3 minggu diberikan 4 liter susu  ------3x pemberian.
= Umur 3-6 minggu diberikan 5 liter susu  ------3x pemberian.
= Umur 1,5-2 bulan diberikan 4liter susu   ------3xpemberian.
= umur 2-2,5 bulan diberikan 3 liter susu   ------2x pemberian
= Umur 2,5-3 bulan diberikan 2 liter susu  ------2x pemberian.
= Umur 3-3,5 bulan diberikan 1 liter susu -------2x pemberian.
Mulai umur satu bulan susu yang diberikan ditambah konsentrat 0,25 kg dan bila sudah mau memakanya mulai ditambah sedikit demi sedikit hingga umur 3,5 bulan, saat disapih jumlah konsentrat mencapai 1 kg.
Selanjutnya jumlah kosentrat ditambah sedikit demi sedikit hingga umur 6 bulan mencapai 1,5 kg. Pada umur satu tahun mencapai 2 kg dan pada umur 1,5 tahun mencapai 3 kg. Mulai umur dua minggu sudah boleh disediakan rumput,jangan terlalu muda tapi jangan terlalu tua. Setiap hari kandang anak dan anak harus dibersihkan, dicuci. Dari segi kesehatan yang perlu diperhatikan adalah, anak sapi pada umumnya terkena mencret/diare dan kembung perut/tympani. mintalah petunjuk pada petugas dan cara mengatasinya.
 

Pemerahan
Beberapa jam setelah sapi beranak mulailah keluar air susunya. Kira-kira tiga jam setelah sapi beranak hendaknya diperah kalau anaknya tidak disusukan pada induknya. Sampai hari ke 5-7 susu warnya masih kemerahan dan susu ini harus diberikan kepada anaknya. Susu ini disebut susu jolong. Anak sapi yang baru lahir harus diberi susu jolong ini, kalu tidak pada hari pertama atau hari kedua bisa mati. Kelebihan susu jolong yang tidak habisuntuk anaknya sendiri bisa dberikan kepada anak sapi lain, sebab susujolong ini belum bisa dikonsumsi orang.
Pemerahan berikutnya dilakukan 2-3 kali sehari tergantung jumlah susu yang dihasilkan sapi bersangkutan. Sebelum diperah sapi dibersihkan/ dimandikan, terutama diaderah sekitar ambing harus bersih.

Cara pemerahan:
Siapkan alat-alat yang digunakan untuk keperluan (kain lap, ember bersih, tempat duduk, vaselin, bila perlu tali kecil.)
1. Duduklah disamping kanan belakang sapi, sapi yang nakal kedua kaki belakang diikat.
2. Ambing yang sudah dicuci dilap hingga kering.
3. Ambang diraba-raba (diurut pelan-pelan) dari atas kebawah untuk merangsang turunya air susu, sebaiknya dengan air hangat.
4. Urut tiap-tiap puting dengan menggunakan vaselin untuk mengeluarkan susu, pancaran pertama dibuang.
5. Terus dilakukan pemerahan yang sebenarnya, 2 puting secara bergantian, sampai tidak keluar air susunya
6. Susu ditampung diember yang dicepit diantara dua kaki/ lutut pemerah atau bisa diletakan dilantai.
7. Ambing dicuci kembali dan dilap.
8.Susu hasil pemerahan dipindah ke tempat susu ( milk can ) sambil di liter dan di saring.
9. Lakukan pencatatan hasil tiap ekor sapi, setelah selesai proses pemerahan susu siap dipasarkan.

   

Senin, 04 Maret 2013

MENANAM CABAI

BUDIDAYA TANAMAN CABAI

PENDAHULUAN
      Jenis-jenis cabai yang sudah umum dibudidayakan secara kmersial dan berkembang di Indonesia adalah cabai besar ( Capsicum annum L) dan cabai kecil (Capsicum  Frustescens). Dari kelompok cabai besar dikenal tiga kelompok lagi yaitu : Cabai merah (Annum varrongum), cabai keriting, dan cabai paprika ( Capsicum avargrosum). Cabai merupakan komoditas yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, dan kalangan industri makanan yang menggunakan cabai sebagai bahan baku utamanya, misalnya sambal dan mie instan.

PERSIAPAN LAHAN
1.Tanah
Cabai menyukai tanah yang subur,gembur dan kaya bahan organik. Tanaman ini dapat dibudidayakan hampir disetiap jenis tanah. Terutama pada jenis tanah latosol,regosol dan medeteran karena jenis-jenis tanah tersebut memliki potensi besar untuk pertanian. Tanah sebagai media tumbuh harus mudah diolah, kesuburan tanah terus dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan organik dan anorganik.
Tanah persawahan paling disukai / cocok dibanding tanah kebun karena kondisi fisik maupun tingkat kesuburanya lebih stabil dibanding lokasi dimanapun selain sawah. Ini disebabakan karena tanah sawah sering diolah dengan penambahan bahan organik berupa jerami, diairi secara memadahi dan terbuka sehingga  tanah relatif seteril.

Ketersediaan unsur hara dalam tanah sangat diperlukan bagi pertumbuhan tanaman cabai. Hampir 85% jumlah pupuk yang diberikan sekaligus pada saat tanam. Sehingga pemberian pupuk ini mendukung pertumbuhan.Maksimal tersedia dalam jumla yang memadahi dalam waktu yang panjang. Hal yang penting sebelum budidaya dimulai adalah analisis mengenai tingkat kesuburan tanah. Karena hasil analisis ini dapat dijadikan pedoman atau rekomendasi pemberian pupuk. Syarat lain yang perlu diperhatikan menyangkut pH tanah dan tingkat drainase.Tanaman cabai memerlukan pH optimum antara 6-7, pH yang terlalu rendah atau tinggi dapat menghambat pertumbuhan.

2.Iklim.
Salah satu sifat yang menguntungkan dari bertanam cabai adalah kemampuanya dalam beradaptasi dengan lingkungan tumbuh cukup tinggi. Komponen iklim yang paling berperan terhadap pertumbuhan dan perkembangan cabai secara garis besar adalah temperatur/suhu, intensitas cahaya dan kelembaban udara. Namun komponen faktor iklim yang lain juga ikut berperan seperti curah hujan angin dan cuaca.
a) Temperatur
Temperatur yang dapat mempengaruhi lidah perakaran pada tumbuhan dan perkembangan tanaman cabai di atas temperatur tanah dan temperatur udara.Temperatur yang dikehendaki tanaman cabai  antara 25- 30 derajat celcius (pada Tanah).karena pada temperatur tersebut kegiatan aktivitas fisiologi tanah berjalan normal.Temperatur tanah yang rendah (kurang dari 20 derajat celcius ) menyebabkan proses perkembangan dan pertumbuhan akar tanaman tersebut lambat, sebaiknya bila terlalu tinggi ( lebih dari 35 derajat celcius) maka pertumbuhan akan lambat.
2) Intensitas cahaya.
Intensitas cahaya berhubungan dengan jumlah lamanya cahaya matahari menyinari pertanaman, intensitas cahaya mempengaruhi dalam proses perkembangan , pembungaan dan pembentukan buah serta pematangan buah.Dimana berpengaruh pada siklus budidaya berikutnya.
3) Kelembaban udara.
Kelembaban udara merupakan perbandingan relatif antara udara dan uap air.Semakin tinggi kandungan uap air di udara maka kelembaban udara dikatakan tinggi pula.

Apa bila ingin mendapatkan harga tinggi saat panen maka perlu diperhitungkan dahulu saat tanam.Penentun saat tanam bisa dihitung dengan mengurangi hari H puncak panen yang dimaksud dengan umur panen (75 hari sesudah tanam/HST) plus dua minggu sehingga dapat diperkirakan kapan saat pengolahan tanah.

Persiapan Sarana dan Prasaran
Bertanam cabai dimusim hujan memerlukan persiapan saranadan prasarana yang lebih matang dari pada musim kemarau, sebagai misal tanah media semai harus disiapkan jauh hari sebelumnya karena tidak mungkin mendapatkan tanah yang kering dimusim hujan.Demikian juga dengan air gelagar penompang tanaman harus tersedia sebelum penanaman dilakukan.
Jumlah tenaga kerja pada setiap langkah lebih banyak dari pada di musim kemarau,sebagai misal pada saat pemasangan mulsa hitam perak tentu harus mengerahkan tenaga banyak karena pemasangan tidak mungkin
sampai sore hari karena pasti hujan, kalau ditunda akan fatal karena usia bibit sudah semakn tua sehingga terlambat pindah tanam, bibit yang tepat untuk ditanam berkisar 17-21 HST di dataran rendah 23-28 didataran tinggi. Pestisida terutama fungisida dan perekat tentu harus tersedia dalam jumlah lebih banyak dibanding musim kemarau,sehingga total biaya produksi analisis usaha tanamcabai di musim hujan lebih besar dari pada di musim kemarau.


Pemilihan Varietas.
Varietas cabai (lokal maupun Hibrida) yang mampu bertahan baik di musim hujan sangat sedikit. Oleh karena itu pengenalan sifat suatu varietas kepekaan terhadap hama dan penyakit, akan memudahkan penentuan varietas yang akan ditanam.
* TIT Super LV
TIT Super LV  merupakan cabai besar dataran rendah yang cocok ditanam spanjang musim, terutama di musim hujan. Pertumbuhan vegetatif tanaman kuat, batang utama memiliki batang lateral sehingga cabang utama tumbuh tegak dan tinggi. Buah berwarna merah tua pada saat matang , panjang buah 12-14 cm dengan diameter 1,5 cm , umur panen 90 hari setelah semai,dengan potensi hasil 20 ton/ hektar.
* Keriting Lokal
Varietas ini telah diturun temurun sehingga sangat sesuai dengan daerah lokal penanaman , varietas keriting lokal yang tahan terhadap hujan misalnya keriting lokal kudus, Rembang, Lampung, Sumatra barat, Garut dsb.
* Hybrid TN 999
Pertumbuhan tanaman sangat kuat dan tinggi.Cabai keriting Hibrida dan Hungnong Korea ini secara sepintas
tidak berbeda dengan cabai keriting lokal Indonesia, karena memang induk cabai keriting di datangkan dari Indonesia.Maka panen lebih lama, ukuran buah 12,5cmx0,8 cm dengan berat buah 5-6 gram. Panen pertama pada umur 90HST di dataran rendah,dan 105 HST di dataran tinggi rasanya pedas sekali.

Pemilihan lokasi penanaman.
a)--Syarat Umum
Pilih lokasi bekas tanaman padi atau setidak tidaknya tanaman sebelumnya bukan dari famili Solanaceace( tomat,kentang , terong dsb) Usahakan pula lahan yang akan ditanami terletak jauh dari tanaman cabai lainnya, hal ini untuk menghindari perpindahan hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman cabai tersebut ke tanaman kita.
b)--Jenis Tanah
Jenis tanah grumosol dan podzolikmerah kuning sebaiknya dihindari.Karena pembuangan air menjadi sulit bila terguyur hujan terus menerus.Tanah latosol coklat merupakan tanah yang ideal untuk budidaya cabai musim hujan.
c)--Derajat Keasaman tanah.
PH tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman cabai,pada musim hujan penanaman cabai pada tanah masam (ph <6) harus dihindari karena tanah masam sangat sesuai untuk perkembangan penyakit tanaman yang ditularkan lewat tanah seperti layu fusarium.Ph tanah yang sesuai untuk budidaya cabai berkisar 5,5-6,8, sedangkan optimal 6,0-6,5. Untuk meningkatkan PH tanah dapat ditambahkan kapur pertanian seperti kalsit atau dolomit (calmag)


Ketinggian tempat.
Lokasi penanaman cabai bisa berkisar antara 0-1,200m dpl.  Pada musim hujan jangan dekat dengan sungai
besar.


Pengolaha Tanah
1. Persiapan
Agar kegiatan operasional pengolahan tanah berlangsung lancar, segala sesuatunya harus diperiapkan terlebih dahulu. Persiapan menyangkut tenaga kerja, bahan campuran penyubur tanah, air pengairan, rencana tata letak tanaman,fasilitas pembuangan air serta pembibitan.
2.Pembuatan Bedengan.
> Penggemburan tanah.
Tanah yang akan ditanami dicangkul sampai kedalaman kira-kira 40 cm . Tanah dibersihkan dari gulma/rumput ( keadaan gempurdan bersih) . Setelah hancur tanahnya maka bedengan sudah dapt dibentuk.
Pada musim hujan air sangat melimpahsehingga kelebihan air harus dibuang tuntas.Agar terhindar dari hal-hal buruk selama musim hujanmaka bedengan dibuat dengan ukuran sebagai berikut:
Lebar bedengan 100-120 cm
Lebar selokan 60-70cm
Panjang bedengan tak lebih 12 m,untuk mempermudah perawatan dan pembuangan air.
Tinggi bedengan 50 cm saat musim hujan, 30 saat musim kemarau.
> Fumigasi
Fumigasi adalah sterilisasi tanah yang mengandung wabah penyakit. caranya sebagai berikut:
--Basahi bedengan sampai lembab,taburkan basamid G sebanyak20-40 gram.
--Aduklah tanam secara merata.
--Siram lagi bedengan sambil dipadatkan.
--Tutup permukaan tanah dibedengan dengan lembaran plastik.
--Setelah 10 hari buka bedengan terus digemburkan kembali.
--Lakukan uni benih kecambah dalam toples,bila perkecambahan normal tanah siap di olah.
>Pengapuran
taburkan kapur dengan merata diaduk dengan tanah lalu disiram.biarkan selama 4-5 hari.
>Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan mencampur pupukkandang dengan pupuk kimiadengan dosis sebagai berikut:
______________________________________________________________________________
     Jenis pupuk                   !     Dosis Per tanaman(Kg)     !     Dosis Per Ha (Kg)
_______________________________________________________________________________
Pupuk Kandang                                     1.000                                  16.000
ZA                                                         20                                       320
UREA                                                    10                                       160
TSP                                                       35                                        560
KCL                                                      20                                        320
Borate                                                    1                                          16
Furadan                                                  2                                          32
_______________________________________________________________________________
Setelah dicampur, taburkan dibedengan , lalu diaduk dengan tanah dan disiram.yang terakhir bedengan diratakan dan ditutup dengan mulsa plastik hitam perak.
>Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak.
Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak sebaiknya menunggu saat panas atau sekitar jam 09.00-1400
pada saat kondisi panas maka plastik akan mudah mengembang bila ditarik kencang. Namun sinar matahari yang terik sulit diperoleh pada saat musim hujan. Untuk memasang Plastik Hitam Perak (PHP) dikaitkan terlebih dahulu dengan pasak penjepit yang terbuat dari belahan bambu ditancapkan pada ujung-ujung bedengan. Dengan demikian bedengan telah tertutup dengan Mulsa PHP , sehingga pupuk yang tersebar diatas bedengan tidak terhanyut oleh hujan.


Pengaturan populasi tanaman.
Populasi tanaman dimusim hujan sebaiknya tidak lebih dari 17000 tanaman/hektar.pada lahan yang datar.
Dan idealnya 16000tanaman. Pada populasi yang terlalu padat akan merangsang pertumbuhan hama penyakit tertentu.Jarak tanam yang digunakan untuk musim hujan yaitu 60x80 cm .

Pembibitan
1. Persiapan media semai
Siapkan media campuran tanah halus 2 ember (Vol 10 lt ) dan dicampur pupuk bokashi ditambah Previcur N
campur sampai rata. Masukan kedalam wadah ukuran 8 x10 cm.
2. Pelakuan benih
Pada saat pengolahan tanah kurang lebih 70% mendekati selesai,maka mulaiperlakuan benih dengan langkah
sebagai berikut : 
/ benih dibuka dari kemasan , jemur 2 jam dari jam 8.00 dam angin-anginkan 2 jam.
/benih direndam dalam air hangat kuku kurang lebih 6-12 jam.
/bungkus dengan kain, masukan kedalam kaleng kedap udara 2-3 hari apa bila sudah timbul kecambah,
 masukan kedalam polibag sadalam 0.5 cm, dan ditutup dengan media.

Penanaman
(-) Pembuatan Lubang tanam pada Mulsa. Bagian mulsa yang dilubangi harus sesui dengan jarak tanam,
     diameter lubang 8-10 cm.dengan bantuan alat pemanas.
(-) Cara Penanaman. Setelah umur cabai kira-kira 20 hari, pilih bibit yang ada dipolibag yang sehat, celup
      kan kedalam larutan Agrimisi 1,2 gr/lt air dan Derosal 2 gr/lt air. Waktu penanaman diusahakan pagi
      atau sore hari. Cara penanaman sebagai berikut : Permukaan media tanam agak sedikit dipadatkan, jepit
      diantara telunjuk dan jari tengah, balikan agar posisi polbag ada diatas,dan tahan jangan sampai media
      semai pecah,masukan bibit dan medianya kedalam lubang tanah. Tutup lubang tangan dengan tanah
      sehingga rata dengan mulsa php

Pemeliharaan
1. Penyulaman . Bibit cabai yang mati dilahan setelah pemindahan diganti dengan yang baru
2. Pengajiran. Ajir merupakan alat bantu untuk menegakan tanaman cabai, dipasang setelah selesai
    penanaman.
3.Perempelan. Membuang tunas baru yang tumbuh di batang utama disetiap ketiak daun samapi batang
   utama membentuk percabangan
4.Pemupukan susulan. Pemupukan susulan dilakukan menjelang berbunga atau setelah pemanenan pertama
   dengan pupuk NPK yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan 0.5 gr/ lt air.dengan dosis 200
   ml/pohon.Bisa diulangi setelah 130 hari. Buanglah kelebihan air secara tuntas. Penyiangan bertujuan untuk
   membuang semua jenis tanaman yang hidup disekitar tanaman cabai.

Hama dan Penyakit.

 
________________________________________________________________________________
          Hama                                            !               Pengendalian/ racun
________________________________________________________________________________
Gangsir, ulat tanah                                            Furadan
kutu                                                                  Pervektion,Compidor,dan Mesurol
Apid                                                                 Tiodan, Tamaron
Tungau                                                              Keltane,Nisorum,Agrimek,Mitak
Ulat gerayak/pemakan daun                               Matador,Decis,Ambus.
Lalat buah                                                          Agrimek, Matador
Ulat Buah                                                          Kostation,Ambus
Nematoda paru akar                                          Furadan, Fetropur
_________________________________________________________________________________

 


__________________________________________________________________________________
     Penyakit             !          Penyebab                                      !        Pengendalian
___________________________________________________________________________________
Damping off                 Cendawa pythium,rhizoktonia                       Previcur,Derosal,Vitigram
Layu pusarium              Cendawa pusarium                                       Previcur N, Baycor
Layu bakteri                  B.Psedomonas solanasearum                        Agrimicin
Antracriosa                    Colletitricumcapsici,Gloesporium                 Derosal
Busuk Fitptora               Phytopora capsisi                                        Vitigram blue, Previcur N
Bercak daun                  Cercosphora capsisi                                     Antrcol,Daconil, Perosai
Busuk kuncup               Chaonephora  cucurbitarum                          Vetigram Blue,Dithan M 45
Bercak bakteri                Xanthomonas campestris                             Afugan 300 EC
Mildev                            Oidiopsis                                                     Nimrod, Morestan.
Virus                              TMV
Neusrot                           Kekurangan kalsium
_________________________________________________________________________________
Demikian catatan pribadiku, slamat mencoba, semoga berhasil.
 



Senin, 25 Februari 2013

KEASAMAN TANAH

KEASAMAN TANAH

Keasaman atau kealkalian tanah (pH tanah) adalah suatu parameter penunjuk keaktifan ion H+ dalam suatu larutan , yang berkesetimbangan dengan H- tidak terdesosiasi dari senyawa-senyawa dapat larut dan tidak larut yang ada didalam sistem. Jadi intensitas keasaman dari suatu sistem dinyatakan dengan ph dan kapasitas keasaman dinyatakan dengan takaran H+ terdesosiasi ditambah H- tidak terdesosiasi dalam sistem. Sistem tanah yang dirajai oleh ion-ion H+ akan bersuasana asam.

Penyebaba keasaman tanah adalah ion H+ dan Al3+ yang berada dalam larutan tanah dan kompleks jerapan. Kedua kation ini mempengaruhi keasaman tanah dengan cara berbeda. Perbedaan itu berkaitan dengan sumber dan watak muatan yang menjerap kation-kation itu.(Buckman dan Brady,1972)

Sumber muatan negatif  - Didalam sistem tanah terdapat duabentuk muatan negatif yaitu : a) muatan tergantung pH dan b) muatan tetap.
Muatan tergantung pH ini berwatak tidak tetap dan tergantung pH . Bila pH tanah rendah , tanah akan mempunyai muatan rendah dan bila pH tanah naik, muatan tanah meningkat. Muatan tergantung pH ini berasal dari  :  a) kelompok SiOH dan AlOH yang ada ditepi patahan dan permukaan luar lempung, dan
b) kelompok karboksil ( -COOH) dan fenol (-OH) pada koloid humus.Sedangkan muatan tetap berasosiasi dengan lempung silikat,yaitu yang berhubungan dengan penyuluhan isomorfik( penggantian anasir penyusun tanpa mengubah bangun lempung).Kation yang dijerap muatan ini dapat dipertukarkan pada setiap nilai pH.

Watak muatan negatif - Pada tanah sangat asam , anasir aluminium akan larut menjadi bentuk Al3+ dan Al(OH)3. Ion Al3+ terjerap pada kompleks jerapan dan pada saat bersamaan kation Al3+ terjerap ini berkesetimbangan dengan kation Al3+ dalam larutan.Ion Al3+ dalam larutan tanah akan memecahH2O menjadi OH- dan H+ bereaksi dengan ion Al3+ membentu Al(OH) dengan meninggalkan ion H+ yang dirangsang oleh kehadiran kation Al3+ itu adalah sebagai berikut:

Al3+ + H2O  <====>  (AlOH)2+   +   H+
(AlOH)2+ + H2O  <======>  (Al(OH)+  + H+
2n (Al (OH)2 )+ + nH2O <======> (Al2 (OH)5 )n + nH+
                                                             (polimer hidroksi - Al)
(Al22 (OH)5 )n + nH2O <=======>2(Al2 (OH)3 )n  +  nH
(Al (OH)3 )n  +  nH2O  <======>nAlO + 2H2O + nH+

Uraian diatas memperlihatkan bahwa keasaman tanah disebabkan oleh  1) Ion H+ dapat tukar yang terjerap secara elektris oleh pelikan lempung tipe 2 : 1.  2) Al dapat tukar.  3) ion-ion Al terfiksasi oleh loka-loka pertukaran  4) H dapat tukar tidak terdesosiasi dan 5) garam-garam Al larut atau asam -asam organik.

Jika suatu tanah ditempatkan dalam  l MKCL, maka 1 dan 2 akan keluar jarah tanah dan masuk sistem larutan, sehingga jumlah( 1+2 +5)disebut keasaman KCL hampir setara dengan takaran Al dapat tukar.

PENGUKURAN PH TANAH

Soil survey staff (1975) memberi batasan derajat keasaman atau kealkalian tanah atau pH tanah sebagai logaritma kepekatan ion H+ .Jika pH =7 menunjukan keadaan netral; pH = < 7  menjukan keadaan asam dan pH = > 7 menunjukan keadaan alkalis.
Pengukuran pH tanah dapat berdasar pada :
1. Metode kolorimetri , yang lazim dilakukan dilapangan dan mampu memberi gambaran akurat pH tanah lapangan secara cepat.
2. Metode elektrometrikal, yang lazim dilakukan dilaboratorium.

Metode kolorimetri  berlandaskan pada reaksi contoh tanah dengan suatu larutan indikator , kemudian membandingkan warna suspensi yang terbentuk dengan kartu warna pH baku yang sudah dikalibrasi dengan berbagai nilai pH tanah. Metode ini mampu mensidik nilai pH tanah pelikan dari 3.8sampai 9.6. Indikator pH yang dikenal saat ini adalah : bromkresol hijau ( 3.9-5.6); klorofenol merah (5.0-6.2); fenol merah (6.8-8.4)
kresol merah (7.2-8.8) dan timol biru (8.0-9.6) Ketelitian metode ini mencapai 0.2 satuan pH.

Nilai-nilai diatas memperlihatkan bahwa pada suatu kasus akan mungkin terjadi tumpang tindih nilai pH tanah. Jika hal inisampai terjadi maka perlu dilakukan pensidikan ulang dengan menggunakan dua larutan indikator bersama-sama pada contoh tanah dan kemudian membandingkannya dengan warna kartu pH di daerah tumpang tindih itu.

Metode elektrometris berdasrkan pada perhitungan daya hantar listrik sistem tanah yang diuji dan nilai itu langsung dikalibrasi dengan kepekatan ion H+ . Ketelitian metode ini mencapai 0.1 satuan pH. Perbedaan hasil pengukuran pH tanah dengan kedua metode diatas adalah sekitar 0.3 satuan pH.Pengukuran pH tanah dengan pH meter ini dapat menggunakan pelarut H2O KCL lN atau CaCl2 0.01 M.
Pengukuran pH dengan larutan pengekstrak KCL akan memberikan nilai lebih rendah 0.5-1.5 satuan pH dibanding jika menggunakan pelarut H2O . Pengekstrak CaCL2 digunakan untuk mensidik tanah organik atau tanah kaya bahan organik.
Perbandingan antara bahan pengekstrak dengan tanah berkisar 1:1 , 2.5:1 dan 5:1. Makin tinggi nisbah ini,pH tanah akan semakin tinggi, dan sebaliknya. Kalau nisbah ini terlalu rendah maka singgungan antara larutan tanah demgan elektroda pH meter kurang sempurna, dan akibatnya pengukuranya kurang teliti.
Hasil pengukuran dengan pH meter sangat beragam tergantung dari ketelitian persiapan tanahyang akan disidik. Faktor yang mempengeruhi penetapan pH tanah dengan metode ini antara lain ;
1. Nisbah bahan pengekstraksi dan tanah.
2. Kandungan garam dalam larutan tanah
3. Keseimbangan CO2 atmosfer dan CO2 tanah.
Berdasarkan pensidikan dengan menggunakan bahan pengekstrak H2O batasan kisaran pH tanah dapat diperi sebagai berikut;
Sangat asam sekali             <4
Sangat asam              4.5-5.0
Asam                        5.1-5.5
Cukup asam              5.6-6.0
Agak asam                6.1-6.5
Netral                        6.6-7.3
Agak alkalin               7.4-7.8
Cukup alkalin            7.9-8.4
Sangat alkalin            8.5-9.0
Sangat alkalin sekali >9.1

CARA PENGUKURAN PH TANAH
Penetapan ph dengan petunjuk warna
1. 1gram contoh tanah halus dimasukan kedalam tabung reaksi.Tambahkan 3 ml air suling,dikocok selama 10 menit, kemudian didiamkan selama 5 menit atau sampai bahan tanahnya mengendap dan meninggalkan supernatan dengan volume cukup.
2. Supernatan dipindahkan ke piring porselin. Tambahkan indikator tetes dan diaduk. Gunakan terlebih dahulu indikator yang mempunyai selang perubahan warna rendah.
3. Cocokan warna larutan supernatan itu dengan kartu warna pH baku dan cata nilai pH tanahnya.

Penetapan ph tanah dengan kertas ph
1. 1 gram tanah halus dimasukan ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 3 ml air suling, kocok selama 10 menit
kemudian didiamkan selama 5 menit atau sampai bahan tanahnya menendap dan meninggalkan supernatan dengan volume cukup.
2. Supernatan dipindahkan ketabung reaksi lain. Celupkan kertas pH yang mempunyai kisaran warna tertentu . Gunakan terlebih dahulu kertas pH dengan kisaran nilai pH terendah.
3. Biarkan kertas pH itu tercelup dalam supernatan selama 1 menit, kemudian dibandingkan dengan kartu warna baku yang kisaran nilai warna pH nya sesui.
4. Cata nilai pH tanahnya.

Penetapan tanah dengan pH meter
1. 10 gram tanah halus dimasukan botol kocok dan ditambahkan 10 ml air suling ( nisbah air: tanah = 1:1)
2. Kocok selama 30 menit dengan menggunakan mesin pengocok, kemudian diamkan selama 5 menit.
3. Ukur dengan pH meter.
4.Jika diinginkan pH KCl , air suling diganti larutan KCl lN dan jika diinginkan pH CaCl maka air suling diganti larutan CaCl 0.01 M.

Sabtu, 16 Februari 2013

PROSES-PROSES PEMBENTUKAN TANAH

PROSES-PROSES PEMBENTUKAN TANAH

     Proses dasar pembentukan tubuh tanah mencakup : (Kategori) :  1 . penambahan bahan (organik dan pelikan ) ke dalam tanah dalam bentuk padatan, cairan dan gas. 2 . pelenyapan bahan organik dan pelikan dari tanah. 3. translokasi bahan dari satu titik ke titik lain dalam tubuh tanah, dan 4 . alih bentuk bahan pelikan dan bahan organikdalam tanah. Tipe proses-proses pembentukan tanah adalah sebagai berikut :

Tipe proses:  ELUVIASI
Kategori    : 3
Batasan     :  Fasa translokasi yang berupa sekuen pergerakan keluar suatu bahan dari suatu titik (umumnya horison)  menuju titik lain pada satu profil tanah. Eluviasi mempunyai dua gatra yaitu mobilisasi dan translokasi.

Tipe proses: ILUVIASI
Kategori    :  3
Batasan     :   Pergerakan bahan masuk kedalam suatu bagian profil tanah, misal pada horison argilik atau spodik iluviasi melibatkan proses translokasi dan interupsinya oleh immobilisasi bahan dalam satu hirison.

Tipe proses:  PELINDIAN/DEPLESI
Kategori    :   2
Batasan     :  Pelenyapan bahan dapat- larut melalui larutan dari seluruh solum. Ini merupakan proses utama , menjadi syarat utama pada beberapa jenis tanah, untuk mentranslokasi koloid. Urutan kemudahan larut bahan penyusunan tanah(disusun berdasr indeks kelarutan nisbi) adalah sebagai berikut: CL-(100)>SO4(57)>Ca(3.0)>Na(2.4)>Mg(1.3)>K(1.25)>SiO2(0.2)>Fe2O3(0.04)>AL2O3(0.02).

Tipe proses:  PENGKAYAAN
Kategori    :   1
Batasan     :   Penambahan bahan ke suatu tubuh tanah total (horison saja) dari pedon sekitarnya. Bahan-bahan yang memasuki tubuh tanah ini (hara tanaman dan karbohidrat) dibawa oleh gerakan lateral air dari daerah sekitarnya.

Tipe proses :  EROSI PERMUKAAN
Kategori     :   2
Batasan      :   Pemindahan lateral lapisan permukaan tanah oleh percikan air hujan, air limpasan, angin, solifluksi, rayapan dan proses pemindahan massa lainya.

Tipe proses :   KOMULISASI/ PELONGGOKAN
Kategori     :   1
Batasan      :   Pelonggokan bahan pelikan pada permukaan tanah oleh air atau udara. Ini lebih berwatak proses geogenik. Pengaruh proses ini sangat penting untuk daerah cekungan yang menerima bahan tererosi dari daerah sekitarnya.

Tipe proses :  DEKALSIFIKASI
Kategori     :   3
Batasan      :   Eluviasi karbonat-karbonat di dalam suatu tubuh tanah. Proses ini dapat mendorong pemindahan- tuntas karbonat-karbonat dari seluruh profil, seperti banyak ditemui di daerah beriklim basah sekali, atau diikuti oleh kalsifikasi seperti ditemui di daerah beriklim kering. Reaksi umum yang terlibat dalam pemindahan karbonat adalah: Ca CO3+H2O<===>CA(HCO3)2.  Dekalsifikasi akan terjadi jika terdapat H2O dan CO2. Jika H2O atau CO2 keluar dari sistem maka terjadi kalsifikasi.

Tipe proses : KALSIFIKASI
Kategori     :  3
Batasan      :  Proses-proses pelonggokan kalsium karbonat pada horison Cca atau horison lain.

Tipe proses :  SALINISASI
Kategori     :   3
Batasan      :   Pelonggokan garam dapat laut karena proses pengkayaannya lebih cepat dibandingkan pelindihanya.Salinisasi terjadi didaerah cekungan dengan iklim sub-humida, semi kering dan kering serta daerah pantai beriklim basah. Pelonggokan garam semakin tinggi jika tanah banyak mengandung lempung dan perembihan rendah sehingga mengurangi pelindihan. Garam yang banyak dilonggokan adalah sulfat dan klorida , sedangkan nitrat dan borat sangat sedikit. Kelarutan(gr/100 cc air murni) senyawa utama pada OoC adalah : K2CO3(112)>CaCL2(59.5)>MgCL2(54.3)>NaCL(35.7)>KCL(27.6)>MgSO4(26)>Ca(HCO3)(16.2)>FeSO4(15.7)>K2SO4(12)>Na2SO4(4.8)>CaSO4(0.2)>MgCO3(0.01)>CaCO3(0.0010>FeS(0.006

Tipe proses :  DESALINISASI
Kategori     :   3
Batasan      :  Pemindahan melalui pelindihan garam dapat larut dari horison atau frofil tanah total yang banyak mengandung garam sampai aras menghambat pertumbuhan tanaman.

Tipe proses :  ALKANISASI/ SOLONISASI
Kategori     :   3
Batasan      :   Pelonggokan ion sodium pada loka pertukaran lempung. Seluruh kation dalam larutan terikat dalam reaksi dapat balik dengan loka pertukaran pada jarah lempung dan bahan organik. Reaksi ini dapat ditulis sebagai berikut:  CaMg2NaX<====>Ca++  + Mg++  + 2Na+  +  X-6 + 3CO3- <===> Na2CO3 +MgCO3 + CaCO3 dengan X loka pertukaran pada lempung atau bahan organik. Berdasarkan persamaan diatas dan berdasarkan  data bahwa larutan Na2 CO3 seratus kali lebih tinggi dibandingkan Ca dan Mg karbonat, menyebabkan kation Ca dan Mg akan terendapkan lebih dahulu. Ini menjadikan peluang bereaksinya ion Na dengan loka pertukaran lebih tinggi dibanding Ca dan Mg.

Tipe proses : DEALKALISASI/SOLODISASI
Kategori     :  3
Batasan      :  Pelenyapan ion Na dari loka pertukaran. Proses ini juga melibatkan dispersi lempung. Dispersi ini terjadi jika ion Na terhidrasi. Dispersi berlebihan dapat dikendalikan jika pada sistem itu ditambahkan ion Ca dan /Mg yang akan menggantikan kedudukan Na pada komples pertukaran.

Tipe proses : LESSIVAGE
Kategori     :  3
Batasan      :  Pelindian dalam suspensi jarah lempung halus dan sedikit lempung kasar dan debu halus melalui retakan atau ruang pori pada suatu tubuh tanah. Terjadinya  proses ini akan trcermin pada : a) deplesi lempung pada horison A, b) pengkayaan lempung pada horison B, dibandingkan dengan lempung pada horison C dan/A, c) nisbah lempung halus/lempung total horison B lebih tinggi dibanding pada horison A  dan d) terbentunya argilan pada horison B dan C . Lempung mobil yang terlibat dalam proses ini berasal dari hasil pelapukan pada horison A atau penambahan melalui angin selama perkembangan tanah.

Tipe prses : PEDOTURBASI
Kategori   :  3
Batasan    :  Proses pencampuran dalam tanah sehingga menghomogenkan solum tanah pada berbagai aras.Pedoturbasi terdiri dari 7 macam yaitu : 1. Pedoturbasi faunal _pencampuran tanah oleh hewan cacing tanah,pengerat, semut, 2. Pedoturbasi flora_ pencapuran oleh tumbuhan. 3. Pedoturbasi congelli _ pencampuran oleh daur pembekuan pencairan tanah. 4. Pedoturbasi argilli _ pencapuran bahan dalam solum oleh gerakan massa yang melindi lempung mengembang. 5. Pedoturbasi aero _ pencampuran akibat gerakan gas dalam tanah selama dan sesudah hujan. 6. Pedoturbasi aqua _ pencampurn oleh gerakan naik turun air dalam solum. 7. Pedotubasi hablur _ percampuran karena pertumbuhan / perkembangan hablur. 8. Pedoturbasi siesmik _ pencampuran  akibat getaran . Pedoturbasi oleh biang biotis dan fisis dapat menghancurkan argilan.

Tipe proses :  PODSOLISASI
Kategori     :   3,4
Batasan      :   Proses translokasi seskioksida dalam suatu profil tanah dan ini dapat disidik dengan menguji kelarutan besi feri dan fero di tempat itu. Besi fero dapat larut terbentuk pada loa eluviasi sedangkan besi feri tidak larut terbentuk pada titik iluviasi.

Tipe proses  :  DESILISIKASI
Kategori      :  3,4
Batasan       :  Proses pelenyapan silika dari tanah. Desilikasi meningkat menurut temperatur dan pelindian, dan ini menyebebkan pelonggokan besi (feritisasi) termobilisasi dalam bentuk oksida ferik di bawah keadaan oksidatif.

Tipe proses : PERURAIAN
Kategori     :  4
Batasan      :  Penghancuran bahan organik dan pelikan

Tipe proses  :  SINTESA
Kategori      :  4
Batasan       :   Penyusunan jarah-jarah baru dari spesies pelikan dan organik

Tipe proses  :  MELANISASI
Kategori      :   1,3
Batasan       :   Perubahan perubahan value warna tanah akibat tercampur bahan organik, seperti ditemui pada horison molik, umbrik dan A1.

Tipe proses  :  LEUSINASI
Kategori      :  3
Batasan       :   Pemucatan horison tanah akibat pelenyapan bahan organik berwarna kelam melalui alih bentuk bahan ini menjadi senyawa berwarna terang atau melalui pemindahan bahan itu dari horison tertentu.

Tipe proses :  PENSERESAHAN
Kategori     :   1
Batasan      :   Pelonggokan serpihan tetumbuhan dan hewan pada permukaan tanah pelikan sampai ketebalan 30 cm dan dikenal sebagai horison 01

Tipe proses : HUMIFIKASI
Kategori     : 4
Batasan      :  Alih bentuk bahan organik mentah menjadi humus. Jika sebagian ketebalan seresah horison 01 itu terhumifikasi maka akan membentuk horison 02.

Tipe proses  :  PALUDISASI
Kategori      :  4
Batasan       :  Pelonggokan massa bahan organik, sangat tebal ( lebih 30 cm) pada loka berpengatusan buruk sehingga selalu bersuasana reduktif. Proses ini lebih berwatak geogenik dari pada pedologik.

Tipe proses  :  PEMATANGAN
Kategori      :   4.
Batasan       :   Perubahan-perubahan kimiawi, bilogis dan fisis setelah terjadinya penetrasi udara pada bahan organik dan pelikan dari tanah-tanah yang sebelumnya tergenang. Tipe-tipe reaksi dan watak yang dihasilkan tergantung kepada watak bahan asal.

Tipe proses  :  MINERALISASI
Kategori      :   4
Batasan       :   Pelepasan senyawa-senyawa pelikan dari bahan organik melalui peruraian.

Tipe proses : BRAUNIFIKASI/RUBIFAKSI/FERUGINASI
Kategori     :  3,4
Batasan      :  Pelepasan besi, terutama dari pelikan primer, menyebabkan massa tanah mencoklat (Braunifikasi) pendispersian jarah oksida besi menjadi massa tanah merah kecoklatan(rubifaksi) dan oksidasi lanjut atau hidrasi  menyebabkan tanah berwarna merah.

Tipe proses : GLEISASI
Kategori     :  3,4
Batasan      :   Pereduksian besi pada keadaan tanah tergantung (anaerobik), menghasilkan matriks tanah berwarna kebiruan sampai kehijauan, dengan atau tanpa bercak coklat kekuningan, coklat dan hitam, konkresi ferik dan manganifero. Tanah yang mengalami bleisasi akan menghasilkan FeS yang jika ada perbaikan pengarusan akan membentuk H2SO4.

Tipe proses  : PENGALIRAN
Kategori      :  4
Batasan       :   Peningkatan volume pori akibat kegiatan tetumbuhan, hewan manusia, pembekuan-pencairan atau proses fisis lain dan melalui pemindahan bahan akibat pelindihan.

Tipe proses  :  PENGERASAN
Kategori      :   4
Batasan       :   Pengurangan volume pori akibat keruntuhan dan pemampatan serta akibat pengisian sejumlah ruang pori oleh bahan halus, karbonat, silikat  atau bahan lain.