Halaman

Minggu, 17 Maret 2013

BUDIDAYA TANAM KEDELAI

BERCOCOK  TANAM  KEDELAI ( GLYEINE MAX)

PENDAHULUAN
Kedelai dapat ditanam dilahan bekas tanaman padi maupun dilahan tegalan/ lahan kering. Kendala yang sering dihadapi oleh petani antara lain ; benih unggul bermutu sulit didapat di toko-toko benih, penanganan dilapangan. Agar daya tumbuh benih kedelai baik maka harus :

1. Penanganan Benih
Benih kedelai tersebut harus dicampur dengan inokulasi buatan, yaitu sekumpulan bakteri Rizobium yang dapat digunakan untuk inokulasi. Beberapa inokulum yang berada dipasaran antara lain; Rizogin, Legin.
Caranya adalah sebagai berikut:
a. Basahi benih kedelai agar lembam.
b. Campurkan inokulum buatan pada benih kedelai untuk 10 kg benih dibutuhkan 50-75 gram inokulum buatan.Untuk zat perekat , bisa ditambah gula pasir sedikit. Pada saat pencampuran harus ditempat teduh jangan secara langsung kena sinar matahari karena bisa mematikan bakteri Rhizobium tersebut.
c. Angin-anginkan dan sebaiknya langsung ditanam jangan melebihi waktu 6 jam.

2. Dengan menggunakan bekas tanaman Kedelai.
Tanaman yang sering ditanami kedelai umumnya telah banyak mengandung bakteri Rhizobium. Tanah tersebut merupakan inokulum yang dapat digunakan untuk menginokulasikan bakteri rhizobium dengan cara dicampurkan pada lahan dan benih kedelai.
Pada benih :  
Sediakan tanah bekas tanaman kedelai sebanyak 1-2,5 kg untuk kurang lebih 10 kg benih kedelai.
Rendam benih kedelai dengan air selama 15 menit.
Campurkan benih dengan tanah inokulum sampai merata dan selanjutnya segera ditanam.
Pada lahan  :
Sediakan tanah bekas tanaman kedelai sebanyak 3-4 kwintal, kemudian ditaburkan pada lahan seluas 1 ha yang akan ditanami kedelai, cangkul lahan penanaman aduk sampai rata.

3. Inokulasi Bertahap Serta Alami.
Dilakukan penanaman kedelai terus menerus pada suatu lahan tertentu dengan penanaman seperti ini, diharapkan bakteri rhizobium berkembang dengan sendirinya. Cara inokulasi ini sudah tentu memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan kedua cara inokulasi tadi diatas.





CARA PENAMAN KEDELAI DI LAHAN SAWAH.

1. Memotong Batang Padi
Setelah dilakukan panen padi , batang padi dipotong  sampai pangkalnya. Diusahakan sedikit mungkin tunggul yang tersisa untuk mencegah pertumbuhan tunas padi yang baru. Supaya jangan terjadi kompetisi antara tanaman kedelai dan tunas padi juga akan memudahkan penanaman.
2. Membersihkan Gulma.
3. Membuat saluran air / Drainase.
Biasanya sering dijumpai masih banyak air yang tergenang. Untuk mengatasi genangan air tersebut perlu dibuatkan saluran air, ukuran ; Lebar 25-30 cm, kedalaman 30 cm deran jarak antara bedengan 3-4 cm.

PENGOLAHAN TANAH

Dengan pertimbangan biaya , waktu dan tenaga maka pengolahan tanah untuk penanaman kedelai setelah tanam padi tidak peerlu dilakukan hanya perlu dibersihkan gulmanya. Kecuali padi sawah dengan bekas tanaman kedelai biasanya banyak gulma.Tanah seperi ini harus dibersihkan gulmanya dan diolah secara minimum.

JARAK TANAM

Populasi tanaman yang tepat akan menentukan tingkat produksi kedelai yang akan dicapai. Populasi tanaman yang dianjurkan diharapkan mencapai 500.000 tanaman /ha untuk itu banyak alternativ jarak tanam yang biasa dipilih, tergantung kesuburan tanah dan sistem penanaman padi sebelumnya. Jarak tanam untuk lahan bekas padi ( tanaman benih langsung ) 37,5 cm x 10 cm atau 40 cm x10 cm / 15 cm. Bisa juga 20 cmx20 cm tergantung varietas yang akan ditanam.

PENANAMAN 

Penanaman kedelaiyang dilakukan  di lahan sawah setelah padi dapat dilakukan tiga cara berikut :
1. Disebar dipermukaan tanah kemudian ditutupi dengan jerami yang berfungsi sebagai mulsa. Cara disebar ini hanya sesuai apabila masa tanam sudah pendek kekurangan tenaga kerja dan kesediaan benih cukup banyak dua kali lipat dari tanaman ditugal.
2. Meletakan 2 atau 3 biji kedelai titanah sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan , kemudian biji tersebut ditutup dengan jerami. Hal ini bisa dilakukan bila kelebaban tanah lebih dari 80% dan pula pada lahan sawah yang gulmanya sedikit atau tidak ada.
3. Tanah ditugal sedalam 1-2 cm , dengan jarak tanam tertentu kemudian benih kedelai sebanyak 2-3 biji dimasukan baru ditutup dengan tanah, abu sekam, bokashi/kompos atau abu jerami. Cara tugal ini dilakukan pada sawah yang mulai kekurangan air dan berstruktur tanah ringan. Menurut penelitian cara ini yang paling baik, dapat diproduksi lebih tinggi 15-53% dibanding dengan cara disebar.

PEMUPUKAN 

Sawah bekas tanaman padi sebenarnya masih cukup mengandung pupuk, sehingga tidak membutuhkan banyak pupuk. Secara umum dosis pupuk yang diperlukan adalah 50-100 kg urea, 75-150 kg SP , dan KCL 50- 100kg. Pupuk diberikan ada yang tiga kali pemberian, dua kali pemberian dan satu kali pemberian
Caranya :
Untuk 3 x pemberian pupuk.
-Pertama saat tanam, karena bintil belum terbentuk.
-Saat menjelang keluar bunga, skitar 25 HST (Hari Setelah Tanam)
-Ketiga saat pengisian polong, yaitu 45-55 HST dosisnya masing-masing spertiga bagian.
Untuk 2 x pemberian pupuk.
-Pertama, setengah dosis diberikan sebagai pupuk dasar, yaitu bersamaan dengan penanaman / 7 HST
-Kedua sisnya diberikan 20-30 HST
Untuk 1 x pemberian pupuk
- Dari aspek ekonomi , pemupukan yang dilakukan sekali lebih praktis.Dilakukan sebelum tanam, pupuk urea, SP 36 dan KCL disebar dengan merata dan debenamkan kedalam tanah, dapat pula dilakukan pemupukan pada larikan tanaman, atau dilubang tugal dengan jarak 5-7 cm disamping lubang tugal untuk benih.

Pemberian PPC dan ZPC bisa meningkatkan hasil kurang lebih 12-15% . Bisa diberikan sebanayak  tiga kali atau dua kali dalam musim tanam.
Cara 3 x pemberian.
ke 1. Saat kedelai berumur 2 minggu
ke 2. Saat awal pembungaan
ke 3. Saat awal pengisian polong.
                                                                            
Cara 2 x pemberian.
ke 1 saat kedelai berumur 15-25 hari
ke 2 saat kedelai berumur 35-60 hari


PENYIANGAN

Gulma mulai tumbuh kira-kira  2 minggu setelah tanam. Pada umur 2-3 minggu harus mulai disiangi untuk pertama kali, kedua kalinya pada saat 6 minggu setelah tanam yaitu selaesai masa keluar bunga produktif.

PENGAIRAN
Tanama kedelai tidak tahan lama kekeringan, tapi juga tidak membutuhkan air yang berlebihan, saat mulai tanam,berbunga, pembentukan polong dan pengisian biji diusahakan kebutuhan air tercukupi. Karena hal ini pentingnya para petani kedelai bisa memperkirakan kapan saat yang tepat untuk menentukan tanam kedelai.

PENANAMAN KEDELAI DI LAHAN  KERING

Penanaman kedelai dilahan kering tidak jauh berbeda dengan dilahan bekas tanaman padi. Kadang-kadang
pada lahan kering harus ada pengolahan lahan terlebih dahulu karena dilahan kering pertumbuhan gulma lebih banyak dibanding dengan gulma yang ada di lahan sawah. Untuk menghilangkan gulma bisa mempergunakan Herbisida yang efektif untuk gulma tersebut. Sesudah dibersihkan gulmanya baik dengan manual ataupun dengan Herbisida, tanah tersebut harus ada pengolahan baik sempurna maupun secara minimum. Selanjutnya buat bedengan-bedengan dan draenase, yang lebar bedengan antara 3-4 meter berikut saluran drainase.

PENANAMAN
Yang paling tepat untuk lahan kering , adalah dengan cara tugal penanaman benih dengan cara ditugal, bila kebasahan tanah telah mencapai 10 cm. Untuk mengatasi serangga hama bibit perlu dilakukan pencampuran bibit dengan menggunakan Marshall sebanyak 10 gram perkilo benih. Jarak tanam tergantung dari varietas yang ditanam , untuk varietas Wilis bisa memakai jarak 40 x 10-15cm. Untuk varietas Orba bisa lebih, yaitu 40 x 20cm, penanaman pada saat awal musim hujan bisa lebih rapat,jarak tanam 40 x 5 cm.

PEMUPUKAN
Untuk lahan kering yang tidak masam, setiap hektarnya dibutuhkan 50-100 kg urea, 50-100 kg Sp 36 dan
50-75 kg KCL. Pemupukan dilakukan pada saat penanaman.Pada lahan yang tanahnya masam harus ada penambahan kapur pertanian dolomit atau Kalsit sebanyak 300-500 kg, yang diberikan secara larikan.
Pengendalian serangan hama dan penyakit pada kedelai merupakan kendala utama dalam peningkatan produksi kedelai dan menyempitnya keragaman genetik tanaman dan usaha peningkatan produksi yang kurang memperhatikan faktor-faktor lingkungan dan menjaga populasi hama , yaitu dengan menggunakan pestisida yang berlebihan, merupakan penyebab meledaknya populasi hama dan penyakit, oleh karena itu pengendalian hama secara terpadu (PHT) sangat penting untuk diterapkan agar faktor pengendali seperti iklim, musuh alami dan kompetitator dapat bekerja secara optimal. Pestisida digunakan bila populasi organ pengganggu tanaman mencapai ambang kendali.

PENYAKIT  YANG  PERLU  DIWASPADAI

1. Penyakit Karat.
Disebabkan oleh cendawan Pakospora, gejala umum penyakait ini terjadi pada saat tanaman selesai berbunga. Bintik-bintik coklat permukaan daun sebelah bawah, sporanya berbentuk tepung berwarna coklat kendalikan dengan fungsida dengan dosis 2 gram/liter air.
2. Penyakit bercak daun yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas phaoseoli.
Hampir seperti penyakit karat, tapi bercak daun agak kuning dan warna merah coklat pada bercakan. Pengendalianya bisa dilakukan dengan menanam varietas kedelai yang tahan atau tanaman dilindungi dengan Bakterisida.
3. Penyakit Busuk Batang penyebabnya cendawan Phytium.
Penyakit bisa menyerang tanaman kapan saja. Penyakit ini biasanya tidak menimbulkan ancaman berarti, kendalikan dengan fungisida yang efektif.

HAMA

1.Kumbang  Daun Kedelai
Hama ini memakan hampir semua bagian tanaman, diantaranya pucuk, tunas, polongan muda dan bunga,daun ter utama yang masih muda. Kendalikan dengan insektisida yang efektif.
2. Lalat bibit (Agromiza phaseoli)
Menyerang tanaman yang masih muda. Ulatnya menggerek keping biji atau daun pertama dan kedua,kemudian masuk kedalam batang. Pengendalian dengan insektisida yang efektif.
3. Ulat pemakan Daun.
Menyerang tanaman yang sedang berbunga pada batang pohon dan daun muda. Pengendalianya semprotkan insektisida.
4. Ulat Penggerek Polong.
Menggerek dan masuk kedalam polong dan memakan biji. Pengendaliannya menanam jenis yang tahan (lokon dan Galunggung), pergiliran varietas, semprotkan insektisida.
5. Kepik Hijau
Menghisap polong muda dan polong tua, biji yang dihasilkan mutunya rendah dan rasanya pahit. Seprotkan insektisida.


PANEN

Kedelai dipanen saat umur panenya secara optimal (masak) agar diperoleh mutu hasil yang baik dan produksi yang tinggi umur panen kedelai antara 75-90 hari, tergantung varietasnya.

INDIKATOR PANEN KEDELAI
1. Polong mengalami perubahan warna dari hijau menjadi kecoklatan atau jika 95% polong berubah warna.
2. Batang dan daun telah kering.
3. Kadar Air sekitar 15-20%
Cara panen yang baik adalah memotong batang kedelai dengan sabi/pisau yang tajam, kira-kira 5 cm diatas tanah. Jangan dicabut, karena bakteri rhizodium ikut tercabut dan tanah aka terbawa menyebabkan kotoran bertambah. Kalau dipotong , kedelai tersebut dapat langsung dirontokan dilakukan dengan mesin perontok/treser.

PEMBIJIAN
Dapat dilakukan dengan  dua cara :
1.  Secara manual dijemur dahulu, sesudah agar kering, lalu dipukul-pukul oleh alat pemukul yang kita buat bisa dari pelepah kelapa atau rotan lalu dibersihkan lalu dijemur kembali.
2.  Dengan mesin perontok, Sangat praktis dan efektif dimana kehilangan hasil sangat minim.

                                                                                                                                                             
Nama-nama Varietas Unggul Kedelai
1. Lokon, 2. Dieng. 3. Orba. 4. Galunggung. 5. Kerinci. 6. Bromo. 7. Wilis. 8. Rinjani. 9. Dempo. 10. Jayawijaya.  11. Lompo Batang. 12. Tidar. 13. Tambora.


Nah : Tahu tempe asale mung seko dele, enak dewe, esuk dele sore tempe,...wk wk wk.